INDOSatu.co – TUBAN – Puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban menggelar aksi damai di depan gedung DPRD Tuban Jumat (2/8). Aksi yang digelar pukul 10.00 itu sebagai respon terkait marahnya Ketua DPRD Tuban Miyadi, karena dari 50 anggota dewan, ternyata hanya 7 orang yang hadir mengikuti rapat pada Senin (29/7) lalu.
Ketua PMII Cabang Tuban Ahmad Wafa Amrillah kepada wartawan INDOSatu.co mengatakan bahwa, PMII merasa prihatin atas kinerja anggota DPRD Tuban yang lalai terhadap fungsi dan tugasnya sebagai wakil rakyat. ‘’Terus terang, kami mahasiswa prihatin terhadap banyaknya anggota DPRD yang bolos tanpa alasan yang jelas,’’ kata Wafa.
Karena itu, kata Wafa, PMII berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. DPRD adalah wakil rakyat. Karena itu, kalau sering bolos, jelas sangat memprihatinkan bagi rakyat yang memilihnya. Idealnya, para anggota DPRD mewakili aspirasi rakyat, bukan malah mangkir dari tugas.
“Jika wakil rakyatnya saja tidak menghadiri rapat, lantas bagaimana lagi nasib kita sebagai rakyat,” tandasnya.
Menyikapi kondisi tersebut, Wafa meminta agar perlu adanya tindakan tegas dari pimpinan dewan untuk mengatasi masalah ketidakhadiran para anggotanya. Sehingga, tidak ada lagi anggota dewan yang mangkir untuk menghadiri rapat maupun agenda penting lainnya.
Dalam aksi damai PMII itu, ironisnya tidak ada satu pun anggota dewan yang menemui mereka. Kabarnya para anggota dewan malah justru sedang tidak ada di tempat. Mereka malah memilih kunjungan kerja (kunker) di luar kota.
Para mahasiswa hanya ditemui seorang staf sekretariat DPRD yang berjanji akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa itu kepada pimpinan DPRD. ‘’Terus terang, saya kecewa dengan sikap anggota DPRD Tuban tersebut,’’ pungkas Wafa. (*)