Cabup Teguh Bersyukur, Bojonegoro Klunting Direspon Warga Luar Biasa

  • Bagikan
HARAPAN WARGA: Paslon nomor urut 01 Teguh Haryono-Farida Hidayati menjawab pertanyaan wartawan dalam Konferensi Pers usai Debat Publik di Eastern Hotel, Jalan Veteran 299 Bojonegoro, Ahad (17/11).

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Diantara perdebatan yang cukup menyita perhatian warga dalam Debat Publik Cabup dan Cawabup Pilkada Bojonegoro pada Ahad (17/11) di Eastern Hotel Bojonegoro adalah soal program Bojonegoro Klunting. Belakangan program merakyat dari paslon 01, Teguh Haryono-Farida Hidayati itu ternyata direspon luar biasa oleh rakyat Bojonegoro.

Dalam segmen keempat terkait tanya jawab antar paslon, Bojonegoro Klunting yang diklaim paslon Teguh-Farida mendapat sambutan luar biasa di tingkat akar rumput itu memang memberi harapan besar bagi warga Bojonegoro. Rakyat berharap, program Bojonegoro Klunting tersebut ingin menjadi kenyataan.

Dalam program Klunting tersebut, paslon Teguh-Farida akan memberi uang bantuan dalam bentuk tunai dari Pemkab Bojonegoro melalui dana bagi hasil migas. Cabup Teguh tidak ingin warga Bojonegoro hanya mendengar kabar daerahnya penghasil migas, tapi tidak ikut menikmati. Karena itu, paslon 01 ingin semua warga kaya-miskin menikmati hasil sumber daya alam (SDA) dari Bojonegoro tersebut.

Baca juga :   Sosialisasi terhadap 5.637 Siswa, Inovasi Program Cepak Diapresiasi Tim KLA

”Alhamdulilllah, program Bojonegoro Klunting mendapat sambutan luar biasa dari publik. Ini yang membuat kami bersyukur. Tidak hanya  di dunia medsos, di dunia nyata pun, warga Bojonegoro sangat antusias. Sekali lagi, tanggapan publik luar biasa,” kata Cabup Teguh dalam sesi tanya jawab.

Mendapat penjelasan seperti itu, cawabup nomor 02 Nurul Azizah langsung bereaksi. Nurul justru mempertanyakan dasar hukum maupun regulasi jika program Bojonegoro Klunting berlaku. Bahkan, Nurul sempat terucap bahwa program Bojonegoro Klunting hanya omon-omon belaka.

Mendapat tanggapan omon-omon terhadap programnya yang merakyat itu, Cabup Teguh memberi rrespon sangat bijak. Teguh memastikan bahwa, jika rakyat Bojonegoro mengamanahi dirinya-Farida memimpin Bojonegoro, tentu semua program, termasuk Program Bojonegoro Klunting segera direalisasikan, dan dipastikan akan sesuai regulasi.

”Pemimpin itu harus kreatif dan inovatif. Kalau saya dipilih warga Bojonegoro, program Bojonegoro Klunting pasti akan terealisasi. Jangan terpaku regulasi, kasihan rakyat Bojonegoro,” kata Cabup disambut aplaus pendukungnya.

Baca juga :   Realisasikan Balik Mudik 2023 Aman dan Berkesan, Bupati Berangkatkan Tiga Bis

Cabup Teguh lalu menganalogikan pemimpin itu seperti menempuh perjalanan. Perjalanan dari Bojonegoro untuk sampai ke Surabaya, tak harus lewat Babat, Lamongan, Gresik lalu ke Surabaya. Tetapi, bisa juga seorang pemimpin untuk bisa sampai ke Surabaya, lewat Nganjuk, Jombang, dan akhirnya sampai Surabaya juga.

”Jadi banyak cara yang bisa dilakukan oleh pemimpin untuk membela, membantu, dan menyejahterakan rakyat. Regulasi penting, tetapi jangan terpaku regulasi, yang mengakibatkan upaya menyejahterakan warga Bojonegoro menjadi terhambat,” kata cabup asli Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungadem ini.

Terkait program Bojonegoro Klunting, Teguh mengaku bersyukur karena warga dari perkotaan hingga pedesaan merespon program tersebut begitu luar biasa. Selama dua minggu program tersebut berjalan, warga Bojonegoro menyambut sangat antusias.

”Saya ini hampir setiap hari keliling dari desa ke desa, warga Bojonegoro menyambut antusias menyambut program Bojonegoro Klunting tersebut. Respon warga itulah yang membuat saya bersyukur kepada Allah SWT,” kata Cabup Teguh.

Baca juga :   Jelang Puncak Arus Mudik, Bupati-Forkopimda Pantau Kesiapan Posko Pengamanan Lebaran

Sedangkan dalam konferensi pers usai debat, Teguh menutup rapat strategi program Bojonegoro Klunting tersebut. Alumni SMPP (sekarang SMAN 2 Bojonegoro, Red), itu mengaku, regulasi maupun skema tidak boleh bocor duluan. Kekhawatiran Teguh cukup beralasan, karena khawatir programnya dijiplak calon lain.

 

Semenyata itu, menanggapi hasil survei yang menempatkan dirinya tertinggal dengan paslon 02, cabup asli putra Bojonegoro itu tidak ambil pusing. Teguh justru santai merespon hasil survei tersebut. Paslon nomor urut 01 Teguh-Farida tetap menunggu hasil pilihan rakyat pada 27 November 2924 mendatang.

”Saya menyerahkan semua pada pilihan rakyat Bojonegoro. Pada 27 November (pilihan rakyat, Red) itulah yang akan menentukan. Dan saya meyakini, insyaallah warga Bojonegoro akan memilih cabup yang memiliki program paling merakyat, yakni Bojonegoro Klunting,” pungkas Teguh. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *