INDOSatu.co – GAZA – Sandera Israel mencium kening pejuang Hamas. Itulah yang terjadi. Banyak spekulasi beredar, sandera Israel sampai mencium kening pejuang Hamas karena dalam masa sandera, mereka diperlakukan dengan sangat manusiawi.
Ini tentu berbeda dengan pejuang Hamas yang tertangkap. Jika tidak dibunuh, pasti disiksa oleh otoritas Israel. Pelepasan dua sandera Israel tersebut dilakukan karena merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.
Melansir dari ITV, kedua sandera Israel, Tal Shoham, 40 tahun, dan Avera Mengistu, 39 tahun, dimasukkan ke dalam ambulans Palang Merah setelah dibawa ke panggung oleh pejuang Hamas di depan kerumunan di kota Rafah, Gaza selatan.
Ambulans kemudian menuju ke persimpangan terdekat menuju Israel. Pembebasan sandera terbaru, yang akan diikuti dengan pembebasan ratusan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel, berlangsung setelah Hamas sempat salah menyerahkan jenazah yang awalnya dikira sebagai Shiri Bibas, seorang ibu dengan dua anak laki-laki.
Jenazah yang diserahkan Hamas bersama jenazah dua putranya pada Kamis lalu ternyata bukan Shiri Bibas. Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan membalas dendam atas “pelanggaran kejam dan jahat,” sementara Hamas menyatakan bahwa itu adalah sebuah kesalahan.
Pada Jumat malam, jenazah kedua diserahkan oleh Hamas ke Palang Merah dan pada Sabtu pagi, pihak keluarga mengatakan bahwa otoritas forensik Israel telah mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah jenazah Shiri Bibas.
“Selama 16 bulan kami mencari kepastian, dan sekarang setelah jenazah itu tiba, tidak ada yang bisa kami lakukan, meski kami berharap ini menandai dimulainya penyelesaian,” kata pihak keluarga Bibas.
Enam sandera yang dibebaskan hari Sabtu ini adalah orang-orang terakhir yang masih hidup yang dibebaskan Hamas di bawah perjanjian fase pertama gencatan senjata. (*)