INDOSatu.co – JAKARTA – Banyaknya jemaah haji Indonesia yang wafat sebelum puncak ibadah haji mendapat perhatian serius dari Tim Pengawas Haji DPR RI. Anggota Komisi VIII yang juga anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Maman Imanul Haq meminta perlu adanya investigasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proses pemeriksaan kesehatan jemaah haji.
“Komisi VIII selalu menekankan pentingnya istitha’ah dalam kesehatan. Tahun lalu, ada jemaah yang sudah sampai di asrama haji, namun tidak jadi diberangkatkan setelah pemeriksaan ulang terkonfirmasi yang bersangkutan tidak layak terbang,” ungkap Maman kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/5).
Ironisnya, lanjut Maman, kejadian serupa tampaknya masih terulang. Ia mencontohkan kasus jemaah asal Sidoarjo yang wafat akibat serangan jantung di dalam pesawat. “Ini membuktikan bahwa masih ada yang perlu diinvestigasi secara serius,” tegas Maman.
Ia pun menyoroti kemungkinan adanya kelonggaran dalam proses pemeriksaan kesehatan. “istitha’ah kesehatan ini harus benar-benar dipahami bukan hanya oleh jemaah, tetapi juga tim medis. Jangan sampai ada yang diloloskan karena kedekatan pribadi, seperti saudara atau sahabat,” ujar Maman.
Menurutnya, proses penyaringan kesehatan harus dilakukan secara berlapis dan melibatkan keluarga. “Keluarga jangan justru mendorong keberangkatan dengan alasan yang tidak logis, seperti keinginan wafat di Tanah Suci. Itu harus diluruskan,” katanya.
Maman mengingatkan bahwa kematian bukanlah sesuatu yang bisa dirancang. Ia pun mendesak agar Kementerian Kesehatan, tim medis, dan keluarga terus menanamkan kesadaran bahwa faktor kesehatan adalah syarat mutlak dalam keberangkatan haji. “Faktor kesehatan harus jadi prioritas utama,” pungkas Maman.
Seperti diberitakan, Operasional haji 1446 H/2025 M masih memasuki fase pemberangkatan jemaah ke Arab Saudi. Hingga, Ahad (25/5), lebih dari 160.000 jemaah tiba di Tanah Suci, sementara jemaah wafat bertambah menjadi 58 orang.
Jumlah jemaah wafat ini mengacu pada data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang diakses pada Minggu (25/5) pukul 12.00 WIB. Mayoritas jemaah wafat adalah laki-laki. (*)



