Minta Dana Dikembalikan Utuh, DPR RI: Jika Visa Haji Furoda Tidak Turun

  • Bagikan
DINANTI JEMAAH: Calon jemaah haji furoda harap-harap cemas. Sebab, hingga saat ini visa untuk haji dengan biaya mahal itu belum dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

INDOSatu.co – JAKARTA – Belum keluarnya visa haji furoda benar-benar menimbulkan keresahan di kalangan jamaah dan travel haji. Padahal, masalah visa furoda itu telah disampaikan sekaligus dibahas oleh Komisi VIII DPR RI bersama Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) sebagai langkah antisipasi sejak Mei 2024 lalu.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid, pada Jumat (30/5/2025). Perlu diketahui bahwa Komisi VIII DPR RI telah melaksanakan agenda Kunjungan Kerja Komisi VIII ke Arab Saudi pada Mei tahun lalu guna membahas rencana persiapan haji 2025.

Pihaknya telah memperoleh sinyal dari Konsulat Jenderal RI di Jeddah bahwa, Pemerintah Arab Saudi akan memperketat pengeluaran visa, terutama yang bukan visa resmi haji. Sejak tahun lalu, Konjen sudah menangkap persoalan ini.

Baca juga :   Tolak Sistem Pemilu Tertutup, Syarief Hasan: Rakyat Pemegang Kekuasaan, Berhak Pilih Wakilnya

Saat itu, Konjen menyampaikan akan ada pengetatan dari Pemerintah Arab Saudi terhadap visa non-haji, termasuk visa furoda. Hal itu terjadi karena adanya penumpukan jamaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), padahal visa yang dikeluarkan seharusnya sudah sesuai kuota lokasi. ”Jadi, itu yang sebenarnya terjadi,” ujar Abdul Wachid dalam keterangannya kepada wartawan.

Turut berperan sebagai Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, dirinya menegaskan, visa furoda sepenuhnya merupakan kewenangan Pemerintah Arab Saudi, sehingga Indonesia tidak memiliki kewenangan untuk mengatur jumlah maupun distribusinya. “Kami di DPR tidak bisa kontrol berapa jumlah visa furoda yang keluar karena itu di luar kuasa kita,” tegasnya.

Baca juga :   Ketua MPR RI Apresiasi Kapolri Atas Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2023

Politisi Fraksi Partai Gerindra itu pun menyebutkan, langkah ekstrem diambil Arab Saudi tahun ini, tidak hanya diterapkan untuk Indonesia saja, melainkan juga untuk seluruh dunia. Kebijakan tersebut berdampak besar pada biro perjalanan penyelenggara haji furoda yang telah melakukan berbagai pembayaran awal, mulai dari akomodasi, penerbangan, hingga persiapan di Arafah dan Mina.

“Ini jelas menjadi beban berat bagi teman-teman travel. Semua biaya sudah dibayar, sekarang visanya tidak keluar sama sekali. Saya menerima banyak keluhan dari mereka,” ujarnya.

Baca juga :   Tampil di ToT PDIP, Megawati: Anggap Saja Tidak Suka Kita

Sebagai solusi, ia mengimbau agar penyelenggara travel segera mengumpulkan calon jamaah dan memberikan penjelasan bahwa kendala ini berasal dari keputusan Pemerintah Arab Saudi. Ia juga meminta agar seluruh dana jamaah dikembalikan secara utuh.

“Kalau memang calon jamaah ingin menyimpan dananya di travel untuk persiapan haji furoda tahun depan, silahkan. Tapi kalau tidak, kembalikan secara utuh. Ini soal kepercayaan publik yang harus dijaga,” tutup Abdul Wachid. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *