Kemlu RI Gandeng UMY Siapkan Generasi Masa Depan Afghanistan

  • Bagikan
KAMPUS GLOBAL: Perwakilan mahasiswa asal Afganistan yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dari berbagai jenjang strata pendidikan untuk dipersiapkan menjadi pemimpin di Afganistan mendatang.

INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Komitmen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam mewujudkan visi Kampus Berdampak kembali dibuktikan. Melalui kerja sama strategis dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI). UMY dipercaya sebagai mitra utama dalam program pengembangan kapasitas sumber daya manusia Afghanistan, dengan menyediakan akses pendidikan tinggi bagi generasi muda dari negara tersebut.

Didukung oleh PT. Adaro Indonesia sebagai mitra pemberi beasiswa, program ini tidak hanya menghadirkan kerja sama di bidang pendidikan, tetapi juga menjadi bagian dari misi kemanusiaan dan diplomasi Indonesia dalam mendukung pemulihan Afghanistan pasca revolusi politik 2021.

Melalui pendidikan pascasarjana di UMY, para mahasiswa Afghanistan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan yang berperan dalam membangun kembali negaranya dari krisis multidimensional.

Baca juga :   Akselerasi Pembangunan SDM Harus Segera Dilakukan untuk Jawab Transformasi Global

Wakil Rektor UMY Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan, Ir. Slamet Riyadi, M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa saat ini UMY menerima 10 mahasiswa asal Afghanistan yang menempuh studi pada program Magister Hubungan Internasional, Magister Manajemen, dan Magister Administrasi Rumah Sakit.

“Program ini sangat relevan dengan kondisi Afghanistan saat ini. Bersama Kemlu, UMY berkomitmen mempersiapkan sumber daya manusia terbaik untuk membangun sistem pendidikan, ekonomi, dan sosial yang lebih kuat dan berkelanjutan,” ujar Slamet saat ditemui di Kampus UMY.

Salah satu aspek paling penting dari program ini adalah perhatian terhadap akses pendidikan bagi perempuan Afghanistan. Di tengah kebijakan restriktif pemerintah Afghanistan yang membatasi pendidikan bagi perempuan, Indonesia menjadi salah satu negara yang tetap dipercaya untuk menerima dan mendidik mahasiswi asal Afghanistan.

Baca juga :   Rektor Pastikan UMY Berkomitmen Fasilitasi Riset Lintas Disiplin Ilmu Secara Global

Menurut Slamet, kepercayaan tersebut mencerminkan pengakuan terhadap sistem pendidikan Indonesia yang inklusif dan berlandaskan nilai-nilai Islam moderat. Pendekatan Islam wasathiyah (moderat) yang dianut Indonesia, dan diperkuat oleh nilai-nilai Muhammadiyah yang dijalankan di UMY, menjadi alasan mengapa UMY dipercaya.

”Ini bukan hanya tentang akademik, tapi juga tentang nilai dan visi kemanusiaan,” jelasnya.

Sebagai bentuk keberlanjutan program, UMY juga tengah menjajaki kemungkinan pengiriman dosen ke Afghanistan untuk mengajar secara langsung di institusi pendidikan tinggi di sana.

Baca juga :   Orbitkan Mahasiswa untuk Lintas Negara, UMY Kirim 38 Mahasiswa ke Tujuh Negara

Inisiatif tersebut merupakan tindak lanjut dari permintaan resmi pemerintah Afghanistan kepada Kemlu, dan disambut positif oleh UMY sebagai bagian dari kontribusi jangka panjang dalam rekonstruksi pendidikan di negara tersebut.

“Sejak awal berdiri, UMY telah membawa misi untuk tidak hanya berpikir secara lokal, tapi juga global. Kami percaya, kontribusi terhadap umat harus melampaui batas negara. Selain itu, pendidikan adalah jalan terbaik untuk membangkitkan kembali bangsa yang sedang terpuruk,” tegas Slamet.

Melalui kolaborasi ini, UMY menunjukkan bahwa peran universitas tidak hanya sebatas ruang akademik, tetapi juga sebagai aktor penting dalam diplomasi, kemanusiaan, dan rekonstruksi global. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *