Usai Perang, Iran Tangkap Ratusan Jaringan Mata-mata Israel

  • Bagikan
BERSIHKAN INFILTRASI: Pasukan otoritas Iran siaga penuh di beberapa titik di wilayah Iran pasca pengumuman gencatan senjata setelah 12 hari bertempur dengan Israel.

INDOSatu.co – TIMUR TENGAH – Ditengah upaya gencatan antara Iran dan Israel, pihak berwenang Iran telah melakukan gelombang penangkapan dan eksekusi terhadap orang-orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan badan intelijen Israel, menyusul perang baru-baru ini antara kedua negara.

Hal ini terjadi setelah apa yang para pejabat menggambarkan adanya infiltrasi alias mata-mata yang belum pernah terjadi sebelumnya ke dinas keamanan Iran oleh agen Israel.

Otoritas Iran menduga informasi yang diberikan kepada Israel berperan dalam serangkaian pembunuhan besar selama konflik tersebut. Ini termasuk pembunuhan yang ditargetkan terhadap komandan senior dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan ilmuwan nuklir, yang oleh Iran dikaitkan dengan agen badan intelijen Mossad Israel yang bekerja di dalam negeri Iran.

Baca juga :   Israel Kembali Teror Jamaah di Masjid Al-Aqsa, HNW Kutuk Keras dan Kecewa Sikap PBB

Terguncang oleh skala dan ketepatan pembunuhan ini, pihak berwenang telah menargetkan siapa pun yang dicurigai bekerja dengan intelijen asing, dengan mengatakan bahwa hal itu dilakukan demi keamanan nasional.

Namun banyak yang khawatir ini juga merupakan cara untuk membungkam perbedaan pendapat dan memperketat kontrol terhadap masyarakat.

Selama konflik 12 hari, otoritas Iran mengeksekusi tiga orang yang dituduh menjadi mata-mata Israel. Pada hari Rabu,– hanya satu hari setelah gencatan senjata,– tiga orang lainnya dieksekusi atas tuduhan serupa.

Para pejabat sejak itu mengumumkan penangkapan ratusan tersangka di seluruh negeri atas tuduhan spionase. Televisi pemerintah telah menayangkan dugaan pengakuan dari beberapa tahanan, yang konon mengakui kerja sama dengan intelijen Israel.

Baca juga :   Pembubaran Parlemen dan Percepat Pemilu, Anwar: Curangi Mandat Rakyat Malaysia

Kelompok hak asasi manusia dan aktivis telah menyatakan kekhawatiran atas perkembangan terakhir, dengan mengutip praktik lama Iran dalam mendapatkan pengakuan paksa dan melakukan pengadilan yang tidak adil. Ada kekhawatiran bahwa lebih banyak eksekusi akan terjadi.

Kementerian Intelijen Iran mengklaim pihaknya terlibat dalam “pertempuran tanpa henti” melawan apa yang disebutnya jaringan intelijen Barat dan Israel,– termasuk CIA, Mossad, dan MI6.

Menurut Kantor Berita Fars, yang berafiliasi dengan Garda Revolusi, sejak dimulainya serangan Israel terhadap Iran pada 13 Juni, “jaringan mata-mata Israel telah menjadi sangat aktif di dalam negeri”. Fars melaporkan bahwa selama 12 hari, intelijen dan pasukan keamanan Iran menangkap “lebih dari 700 orang yang terkait dengan jaringan ini”.

Baca juga :   62 Warga Gaza Tewas Ditembaki Israel, Termasuk yang Cari Makanan

Warga Iran mengatakan kepada BBC Persia bahwa mereka menerima pesan teks peringatan dari Kementerian Intelijen Iran yang memberi tahu bahwa nomor telepon mereka telah muncul di halaman media sosial yang terkait dengan Israel. Mereka diperintahkan untuk meninggalkan halaman tersebut atau menghadapi tuntutan hukum.

Pemerintah Iran juga meningkatkan tekanan terhadap jurnalis yang bekerja untuk media berbahasa Persia di luar negeri, termasuk BBC Persian dan Iran International serta Manoto TV yang berpusat di London. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *