PM Ishiba Bantah Mundur dari Jabatan Pasca Kalah Telak Pemilu Jepang

  • Bagikan
BANTAH MUNDUR: Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba tetap akan mempertahankan jabatannya meski partai koalisi pemerintahan kalah pemilu pada Ahad (20/7) lalu. (foto: Kyodo news)

INDOSatu.co – TOKYO – Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba membantah bahwa dirinya akan mengundurkan diri menyusul laporan oleh sumber dan media lokal bahwa ia berencana untuk mundur setelah mengalami kekalahan memalukan pada pemilu yang digelar Ahad (20/7) lalu.

Pemimpin berusia 68 tahun itu mengatakan laporan media yang menyebutkan bahwa ia telah memutuskan untuk mengundurkan diri sama sekali tidak berdasar. Ishiba memilih untuk tidak mengundurkan diri segera setelah pemilu guna mencegah ketidakstabilan politik.

Sebab, sampai waktu 1 Agustus 2025 mendatang, merupakan batas waktu untuk mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Demikian dilansir AFP dari sumber yang dekat dengan perdana menteri yang meminta tidak mau disebutkan namanya, karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.

Baca juga :   Soal Keputusan MIT-Tsinghua, Najib Razak Iri; Mengapa yang Dipilih Indonesia?

Ishiba dan Presiden AS Donald Trump meluncurkan kesepakatan perdagangan yang menurunkan tarif impor mobil Jepang dan membebaskan Tokyo dari penerapan pungutan baru pada barang-barang lainnya.

Setelah kekalahan dalam pemilu hari Ahad, Ishiba mengatakan justru ia akan tetap menjabat untuk mengejar perjanjian tarif dan mengatasi masalah ekonomi yang meningkat.

“Saya tidak bisa mengatakannya sampai saya meneliti hasil perjanjian tersebut,” kata Ishiba kepada wartawan pada Rabu (23/7) ketika ditanya apakah kesepakatan tarif dengan Washington akan memengaruhi keputusannya untuk tetap melanjutkan.

Baca juga :   Pelaksanaan Makin Dekat, Gus Yahya Pastikan RSS India Bakal Hadiri R20

Ishiba mengatakan kepada rekan dekatnya pada Selasa malam bahwa ia akan bertanggung jawab atas kekalahan pemilu setelah kesepakatan perdagangan dicapai, surat kabar Yomiuri melaporkan sebelumnya.

Kepergiannya kurang dari setahun setelah menjabat akan memicu perebutan suksesi di dalam Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa karena partai tersebut berhadapan dengan tantangan dari partai-partai politik baru, khususnya di sayap kanan, yang mencuri dukungannya.

Baca juga :   Menlu: Kontribusi Diaspora Indonesia Sudah Terasa Manfaatnya bagi Sesama

Di antara mereka adalah kelompok sayap kanan “Japanese First” Sanseito yang melonjak dalam pemungutan suara hari Ahad, meningkatkan perwakilannya di majelis tinggi. Partai ini telah menarik pemilih dengan janji-janji untuk mengekang imigrasi, memangkas pajak, dan memberikan bantuan keuangan kepada rumah tangga yang terhimpit oleh kenaikan harga.

Ishiba mengalahkan konservatif garis keras Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan partai putaran kedua tahun lalu. Ishiba diperkirakan akan bertemu dengan tokoh penting partai berkuasa pada Rabu nanti malam untuk membahas hasil pemilu. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *