INDOSatu.co – LAMONGAN – Komitmen Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mendukung swasembada pangan nasional terus digelorakan. Hal itu dibuktikan Yuhronur saat membersamai Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, yang juga Penanggung Jawab Swasembada Pangan Provinsi Jawa Timur, Ardi Praptono. Keduanya melakukan tanam padi pada musim tanam tiga (MT III) di Desa Kedungrembug Sukodadi, Jumat (1/8).
Menurut Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan, dilakukannya MT III sekarang ini menjadi salah satu upaya dalam mencapai target swasembada pangan yang sudah ditetapkan, yakni 192.373 hektare.
Apalagi, kata Pak Yes, sebenarnya lahan baku untuk Kabupaten Lamongan hanya 96.095.9 hektare. Sehingga, dengan melakukan MT III, diharapkan dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
“Sebagai daerah lumbung pangan nasional, Kabupaten Lamongan siap mendukung tercapainya swasembada pangan. Banyak sekali yang sudah kami upayakan, termasuk melakukan MT III, penggunaan lahan berau dan lainnya untuk mencapai target,” tutur Pak Yes.
Menurut orang nomor satu di Kota Soto itu, pelaksanaan MT III di bulan Agustus diprediksi akan bisa dipanen pada Oktober mendatang. Karena itu, mantan Sekda Pemkab Lamongan itu meminta MT III bisa dilakukan di awal bulan Agustus.
Hadir secara langsung, Direktur Pelindungan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur, Ardi Praptono. Ia melaporkan bahwa, di Kecamatan Sukodadi diprediksi akan berjalan aman. Artinya, dari segi pengairan, pupuk, benih, dan semua bahan kebutuhan produksi tersedia dengan baik dan jumlahnya juga tercukupi.
Meski demikian, dengan teknologi pertanian yang semakin maju, petani berharap agar disediakan combine harvester yang jumlahnya memadai. Tentu tujuannya untuk mendukung kemajuan pertanian dan mempercepat kerja pasca panen.
“Jadi, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini adalah combine, itu tidak masalah karena memang teknologi pertanian sangat membantu dalam bidang pertanian. Kami siap mengawal bantuan combine,” kata Ardi Praptono.
Pada kesempatan yang sama, juga dilaksanakan dialog bersama petani secara langsung. Diungkapkan para petani, bahwa akses jalan pertanian menjadi poin utama yang mendukung kelancaran mobilitas pertanian. Karena itu, petani meminta agar pembanguan infrastruktur jalan dilaksanakan secara merata, terutama di daerah Sukodadi.
Lalu untuk mencukupi kebutuhan air sebagai media utama tanam, petani sekitar meminta agar diadakan pengerukan penampungan air setempat. Dengan kecukupan air, pertanian akan lebih produktif. (*)





