STTM AR Fachruddin Diresmikan, Disemangati Prof. Syafiq, Dipuji Wabup

  • Bagikan
PENUH INSPIRASI: Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, MA, menyampaikan sambutan atas pimpinan pusat Persyarikatan Muhammadiyah dalam peresmian Kampus STTM AR Fachruddin di Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Ahad (10/8). 

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah (STTM) AR Fachruddin Bojonegoro diyakini akan menjelma menjadi universitas dan kampus yang diminati masyarakat Bojonegoro karena memiliki peran pendidikan yang sangat baik.

Harapan tersebut disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, MA, saat menyampaikan sambutan atas pimpinan pusat Persyarikatan Muhammadiyah dalam peresmian Kampus STTM AR Fachruddin di Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Ahad (10/8).

”Jika dikelola dengan baik, STTM akan menjelma menjadi perguruan tinggi (PT) yang terkenal di Bojonegoro. Kita harus yakin. Jika tidak yakin, maka untuk mewujudkan kampus STTM yang hebat, pasti tidak akan terwujud,” kata Syafiq, yang juga Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Dengan nada bergurau, Syafiq lalu menceritakan bahwa dulu ada seorang pelukis yang sangat pandai, berhasil melukis wanita cantik. Karena tidak pakai huruf “a”, berarti bukan Ibu Cantika. Istri bupati Setyo Wahono yang hadir di acara itu tersenyum ringan. Setiap pagi, kata Syafiq, lukisan itu dipandangi terus oleh sang pelukis. Lama-lama jatuh cinta.

Didalam hati sang pelukis, kata Syafiq, ada semangat bahwa saking cintanya, agar lukisan itu betul-betul menjelma menjadi manusia atau wanita cantik. Setiap malam mimpi itu dan akhirnya betul lukisan itu menjadi seorang wanita cantik dan akhirnya menikah menjadi suami-istri.

Baca juga :   Ratih: Bagaimana Bicara Indonesia Emas, Kalau Warga Dibatasi ke PTN karena Ekonomi?

”Ini adalah cerita khurafat. jadi jangan percaya. Tetapi cerita itu adalah sebuah motivasi. Bahwa apabila kita punya keinginan yang kuat, dan kita bekerja sungguh-sungguh, maka apa yang nampaknya mustahil, itu bisa menjadi mungkin. Bisa terwujud,” kata pria asli Paciran, Lamongan, itu.

”Apa yang dulu tidak pernah dibayangkan, itu akan terwujud. karena keinginan yang kuat, kerja keras dan keyakinan kita untuk mewujudkan kebajikan untuk masyarakat banyak,” sambung Syafiq.

Budaya tersebut merupakan cara yang dikembangkan Muhammadiyah. Budaya keikhlsan, kerja keras dalam meningkatkan kualitas manajerial, meningkatkan kapasitas menejemen yang terus dibangun. Sehingga, Muhammadiyah menjadi ormas yang besar.

”Saya tidak bilang terbesar. Biar orang lain saja yang menilai Muhammadiyah. Muhammadiyah itu kan ormas yang tawadhu (rendah hati). Tapi saya hanya menyebut Muhammadiyah ormas dengan aset yang banyak. Gitu kira-kira,” kata Syafiq.

Contoh yang terakhir, ungkap Syafiq, Muhammadiyah baru saja mengakuisisi sebuah perguruan tinggi (PT) di Bekasi. Dulu ada kampus yang sangat ternama dan kemudian diakuisisi oleh Muhammadiyah. Bahkan, bulan lalu sudah serah terima dengan persyarikatan Muhammadiyah.

”Ini sebuah contoh bahwa PP Muhammadiiyah akan terus membangun sinergi. Kita berada pada satu barusan yang sama. Katakanlah kita berada di sebuah korporat tunggal dan itu menjadi kekuatan bagi perkembangan organisasi, yang memiliki aset-aset dimana pun, dan itulah yang menjadikan Muhammadiyah menjadi seperti sekarang.

Baca juga :   Di UNPERBA, Ketua MPR Bamsoet Ajak Optimalkan Bonus Demografi Indonesia

Saat ini banyak yang berharap pada Muhammadiyah, termasuk masyarakat dunia internasional. Akhirnya Muhammadiyah kuwalahan. Karena itu, Muhammadiyah harus terus meningkatkan kapasitas untuk merespon masyarakat internasional itu.

”Jangan sampai mereka menjadi kecewa dengan Muhammadiyah. Sebagai salah satu ketua PP Muhammadiuyah, saya disibukkan dengan kehadiran tamu-tamu dari berbagai negara dunia. Bisa menteri maupun dubes. ”Dan mereka datang ke Indonesia menjadikan Muhammadiyah adalah tujuan silaturrahmi,” kata Syafiq.

Dari para menteri dan dubes itu, banyak kepala negara dunia ingin mengundang Muhammadiyah. Lembaga-lembaga dunia juga, untuk bertukar pikiran. Mereka ingin sharing dengan Muhammadiyah. Semua itu direspon dengan baik dan itu akan menjadi tantangan bagi Muhammadiyah untuk terus maju.

Sementara itu, Wakil Bupati Bojonegoro, Dra. Hj. Nurul Azizah, M.M yang mewakili Bupati Bojonegoro H. Setyo Wahono dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bojonegoro saat ini berada pada level yang perlu terus ditingkatkan.

Karena itu, Wabup Nurul berharap, hadirnya STTM AR Fachruddin dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Bojonegoro agar IPM terus menjadi lebih meningkat.

Baca juga :   2.195 Kafilah dari Ponpes se-Indonesia Ikut Lomba MQKN 2023 di Ponpes Sunan Drajat, Lamongan

“IPM Bojonegoro masih rendah. Saya berharap STTM ARFA bisa berperan aktif dalam mencetak generasi unggul, berkompetensi, dan siap bersaing di era global,” ujar Wabup Nurul.

Menariknya, dalam suasana hangat dan penuh canda, Wakil Bupati juga mengungkapkan adanya keterikatan personal dengan nama kampus ini. “STTM ARFA ini sudah klop dengan nama salah satu anak Bapak Bupati dan Ibu Bupati (Dr. Sri Budi Cantika Yuli, SE., MM yang hadir juga pada saat peresmian STTM ARFA, karena kebetulan putra Bapak dan Ibu Cantika juga bernama ARFA,” ungkapnya, disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin.

Mengakhiri sambutannya, Wakil Bupati Nurul menegaskan dukungannya terhadap keberlangsungan dan kemajuan STTM ARFA. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro siap bersinergi untuk mengembangkan dunia pendidikan tinggi di daerah ini.

“Saya mendukung penuh agar STTM ARFA terus berkembang, maju, dan berkontribusi nyata untuk kemajuan Bojonegoro, seiring langkah pemerintah daerah membangun SDM yang unggul,” tutupnya.

Acara peresmian ini diakhiri dengan penandatanganan prasasti dan peninjauan gedung kampus baru oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof. Syafiq Mughni yang disaksikan Wakil Bupati bersama para pimpinan Muhammdiyah. Kehadiran STTM ARFA diharapkan menjadi tonggak baru pengembangan pendidikan teknologi di Kabupaten Bojonegoro. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *