INDOSatu.co – JAKARTA – Meski gagal memenangi pertarungan pilgub DKI Jakarta 2024, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta tetap mematok angka tinggi untuk perolehan suara pada Pileg 2029 mendatang.
Tekad tersebut disampaikan Ketua DPW PKS DKI Jakarta Suhud Alynudin setelah pelantikan pengurus baru periode 2025-2030. Pelantikan digelar dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VI di Tavia Heritage Hotel, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Ahad (24/8).
Suhud menegaskan, pelantikan tersebut menjadi langkah awal penyusunan program kerja untuk lima tahun ke depan. Tantangan politik yang dihadapi PKS di Jakarta dengan 18 kursi di DPRD, sangatlah berat. Meski menjadi partai terbesar, kondisi PKS tersebut dinilainya rawan karena bergantung pada dinamika partai lain.
Terlebih, kata Suhud, kenaikan hanya dua kursi di DPRD DKI pada Pileg 2024 lalu. Namun, terjadi penurunan di partai politik lainnya, sehingga dapat dikatakan PKS diuntungkan dengan situasi tersebut.
“Artinya pengurus ini memiliki tanggung jawab untuk yang memastikan bahwa PKS ini tetap menjadi partai terbesar ya. Diharapkan kita ada kenaikan yang signifikan di Pemilu mendatang,” kata Suhud.
Perihal target politik, Suhud menyebut PKS akan tetap berupaya mempertahankan posisi sebagai partai terbesar di ibu kota. Besaran target dan strategi pemenangan akan dibahas lebih detail dalam rapat kerja DPW PKS DKI mendatang.
“Ya target kami yang pasti mempertahankan apa yang sudah ada. Kemudian juga meningkatkan dan kita ingin PKS tetap menjadi partai yang terbesar di DKI Jakarta,” kata Suhud.
Suhud mengaku bahwa struktur PKS Jakarta sudah lengkap dan juga sudah resmi. Tinggal bagaimana menggerakkan roda organisasi bekerja menyusun program kegiatan untuk 5 tahun mendatang.
Dalam kesempatan itu, seluruh pengurus menandatangani pakta integritas yang menjadi syarat mutlak partai. Menurut dia, pakta integritas dibuat menjadi syarat kunci untuk memastikan pengurus bekerja sesuai garis kebijakan partai dan menjunjung tinggi moral serta hukum.
“Jadi seluruh pengurus sudah diikat oleh pakta integritas dan tidak boleh ada yang melanggar terhadap pakta integritas yang sudah ditetapkan,” kata Suhud.
Suhud menekankan, kepatuhan terhadap pakta integritas menjadi fondasi utama dalam menjaga marwah partai. Terkait isi pakta integritas, dia menyebut ada beberapa poin penting yang wajib dijalankan.
Diantaranya bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjaga etika dan moral, serta tidak melanggar kaidah hukum. Hal itu, jelas Suhud, penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap partai.
“Kita mengharapkan pengurus DPW PKS DKI memiliki integritas selain masalah profesionalitas,” pungkas Suhud. (*)



