Jadi Pemantik Potensi Wisata, Lamongan Gelar Festival Dayung Tejoasri

  • Bagikan
KALUNGKAN MEDALI: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri festival Dayung Tejoasri 2025 di Bendungan Bengawan Mati, Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Ahad (14/9).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Kepala Dinas Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur Hadi Wawan Guntoro, Kepala Desa Tejoasri Yusuf Bachtiar melakukan opening ceremony pada Festival Dayung Tejoasri tahun 2025, di Bendungan Bengawan Mati, Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Ahad (14/9).

Festival antar desa se Provinsi Jawa Timur itu tidak hanya ditujukan untuk melestarikan olahraga tradisional, melainkan juga diharapkan menjadi pemantik potensi sosial budaya pariwisata hingga ekonomi di Kota Soto.

“Apresiasi sebesar-besarnya kepada Desa Tejoasri yang konsisten dan terus menginisiasi Festival Dayung Tejoasri. Tahun ini adalah tahun ketiga dan merupakan lomba tingkat Provinsi Jawa Timur,” kata Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan.

Baca juga :   Komdis PSSI Anulir Gol Persibo, dan Rekomendasi Lanjutkan Pertandingan

Pada tahun pertama, kata Pak Yes, festival serupa digelar dengan level tingkat Desa Tejoasri, dan tahun kedua berkembang tingkat Kabupaten Lamongan. Tentu melalui kegiatan ini mampu menjadi pemantik potensi sosial budaya pariwisata hingga ekonomi masyarakat Lamongan,” tukas Pak Yes.

Dari segi sosial budaya pariwisata, melalui festival ini masyarakat bisa memberikan apresiasi, mengenang, hingga melestarikan kejayaan Kabupaten dari era Kerajaan Majapahit, Kolonial, hingga peradaban Islam. Salah satu pendukung kejayaan tersebut adalah Bengawan Solo yang menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat Tejoasri dan sekitarnya.

Tak hanya itu. Guna meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Tejoasri, festival tersebut juga melibatkan seratus lebih UMKM lokal unjuk aneka ragam produksi khas Lamongan. Sehingga meningkatkan daya beli dan mengenalkan Kabupaten Lamongan ke masyarakat luar.

Baca juga :   Jelang HUT ke-80 RI, Bupati Lamongan Kukuhkan 76 Paskibraka

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur Hadi Wawan Guntoro yang hadir mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, bahwa festival dayung Tejoasri adalah event yang sangat lengkap.

Diantaranya dari sosial budaya yang berarti tidak melupakan kearifan lokal masyarakat setempat, gotong royong masyarakat, semangat sehat dengan olahraga tradisional, serta keterlibatan UMKM untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat.

Sedangkan Kepala Desa Tejoasri Yusuf Bachtiar mengatakan, sebanyak 64 tim antar desa se-Jawa Timur akan berlaga pada festival dayung Tejoasri. Dalam setiap tim beranggotakan delapan pendayung, satu maskot, satu ofisial, dan satu cadangan.

Baca juga :   Bupati Lamongan Perluas Akses Program Beasiswa Pendidikan untuk Masyarakat

Peserta yang ikut tidak hanya dari Kabupaten Lamongan, melainkan datang dari berbagai kabupaten, mulai dari Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Pasuruan, Gresik, Sidoarjo dan masih banyak lagi. Mereka memperebutkan total hadiah sebesar Rp 20 juta.

Juara pertama Festival Dayung Tejoasri 2025 dimenangkan oleh Desa Tebaloan Kabupaten Gresik, juara kedua diraih oleh Desa Kabalan Kabupaten Bojonegoro, juara ketiga diraih oleh Desa Tambaklekok Kabupaten Pasuruan, dan juara harapan satu diraih oleh Desa Parengan Kabupaten Lamongan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *