Silaturrahmi di Ponpes Tebuireng, Syuriah PBNU Minta Dijadwal Ulang

  • Bagikan

INDOSatu.co – JAKARTA – Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi merespon terkait undangan silaturrahmi yang disampaikan Pesantren Tebuireng terkait agenda pertemuan Mustasyar bersama Rais Aam PBNU.

Melalui surat bernomor 4802/PB.02/B.I.01.71/99/12/2025 yang ditandatangani Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan Katib Syuriyah KH Ahmad Tajul Mafaakhir, Syuriyah PBNU menyampaikan apresiasi serta permohonan penjadwalan ulang kegiatan tersebut.

Surat itu dikirimkan kepada KH Umar Wahid (Gus Umar) sebagai Sohibul Hajat (tuan rumah) di Tebuireng menyusul diterimanya undangan resmi dari Pesantren Tebuireng dengan nomor 2312/I/HM/00 01/PENG/XII/2025 pada Rabu (3/12) malam.

Baca juga :   Tuai Kritik Tajam Publik, Nadiem Akhirnya Batalkan Kenaikan UKT di Seluruh PTN

Dalam suratnya, pihak Syuriah PBNUmengapresiasi dan menghargai atas perhatian Pesantren Tebuireng terhadap kemaslahatan jam’iyyah di tengah dinamika PBNU belakangan ini.

“Atas nama Pengurus Besar Syuriah, perkenankan kami menghaturkan ucapan terima kasih yang tulus atas perhatian Panjenengan untuk turut memikirkan kemaslahatan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama di tengah dinamika yang sedang berlangsung saat ini,” demikian bunyi surat Syuriah dikutip Jumat (5/12).

Baca juga :   Sengketa Perjanjian Kerja dengan Grup Wilmar, Jumhur Bela Pengurus Unit Kerja SPSI

Syuriah menyampaikan bahwa pihaknya tidak dapat memenuhi undangan silaturahmi pada Sabtu 6 Desember 2025 pukul 10.00-12.00 WIB karena PBNU telah menetapkan agenda Rapat Pleno PBNU pada 9-10 Desember 2025 dan pemberitahuan resmi agenda pleno tersebut telah dikirimkan kepada seluruh unsur PBNU sejak 2 Desember.

“Mengingat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama telah mengagendakan Rapat Pleno pada tanggal 9-10 Desember 2025 dan Undangan/Pemberitahuan Pelaksanaan Rapat Pleno PBNU telah tersampaikan pada 2 Desember 2025 (sehari sebelum undangan dari Pesantren Tebuireng kami terima), maka dengan segala hormat kami mohon agar Panjenengan untuk dapat melakukan penjadwalan ulang agenda Silaturrahmi tersebut,” tulis Syuriah.

Baca juga :   Rupiah Tembus Rp 16.422 per Dolar AS, Anthony: Picu Dunia Usaha Panik

Syuriah PBNU juga meminta agar penjadwalan ulang nantinya disesuaikan dengan kelonggaran waktu Rais Aam dan para Mustasyar serta memperhatikan kondisi internal PBNU yang sedang berlangsung.

Surat balasan tersebut ditembuskan kepada Rais Aam PBNU (sebagai laporan), Mustasyar PBNU (sesuai daftar undangan), Pengurus Besar Harian Syuriah, dan Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *