Ambil Alih Utang Whoosh atas Nama Rakyat, Kang Ubed: Prabowo Bukan Leader

  • Bagikan
PRIHATIN PRESIDEN: Ubedilah Badrun, pegiat dan aktivis anti-korupsi, (foto: tangkapan layar X)

INDOSatu.co – JAKARTA – Statemen Presiden Prabowo Subianto yang mengambil alih dan bertanggung jawab terhadap utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau “Whoosh” memantik para pegiat anti-korupsi Tanah Air meradang. Salah satunya adalah aktivis anti-korupsi, Ubedilah Badrun.

”Saya kira Prabowo perlu ditegur keras. Nggak apa-apa ini biar aja disiarkan (agar rakyat Indonesia tahu, Red),” kata Ubedilah Badrun dalam akun X (twitter) miliknya yang tidak keberatan dikutip INDOSatu.co, Jumat (7/11).

Yang lebih memprihatinkan, pernyataan Prabowo mengambilalih proyek yang sejak awal bermasalah itu dengan mengatasnamakan rakyat, yang tentu bisa dimaknai Prabowo akan menutup kasus Whoosh tersebut.

Baca juga :   Anggap Kejagung Tak Cukup Bukti, Nadiem Ajukan Gugatan Praperadilan

Prabowo, kata Kang Ubed, sapaan akrab Ubedilah Badrun, mestinya sudah mengetahui bahwa rakyat hari ini sedang menderita, rakyat hari ini susah mencari kerja, rakyat hari ini sedang kelaparan, dan bahwa ada 9,9 juta Generasi Z yang menganggur.

”Lalu atas nama rakyat, siapa yang tidak jengah kalau kemudian kasus yang begitu tanda tanyanya sangat terang benderang kemudian diberhentikan dengan atas nama rakyat?,” kata pria yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.

Kecuali, kata Kang Ubed, kalau utang Whoosh itu ditanggung Prabowo secara pribadi. Tetapi, Kang Ubed pun juga curiga uang dari mana Prabowo? Uang dari mana untuk menanggung utang Whoosh ratusan triliun itu.

Baca juga :   Anggap Presiden Khianati Konstitusi, KSPSI Menolak Perppu Nomor 2 Tahun 2022

”Bunga utangnya atau yang kemarin saja kena tagihan, jualan kuda kali?,” kata Kang Ubed.

Kang Ubed mengatakan, bahwa negara ini bukan paguyuban. Urusan korupsi tetaplah persoalan korupsi yang harus diselesaikan secara hukum. Dugaan kuat korupsi lalu dianggap selesai, itu tidak cukup dengan narasi seperti yang disampaikan presiden.

”Itu bukan seorang leader menurut saya. Jadi, Prabowo perlu ditegur keras, dikritik keras karena ini jelas salah,” kata Kang Ubed.

Baca juga :   Kang Ubed, Akademisi yang Dicopot UNJ Diduga Sering Kritik Keluarga Jokowi

Yang bikin miris, Prabowo justru malah membangga-banggakan. Sebagai bangsa, Indonesia punya kereta cepat. Argumen Prabowo itu merupakan argumen yang salah kaprah. Kereta cepat Jakarta Bandung itu teknologinya China. lalu apa yang bisa dibanggakan dengan Whoosh tersebut

”Itu bukan teknologi milik kita. Kalau putra-putri bangsa Indonesia yang bikin teknologi Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, baru semua rakyat, termasuk Presiden pantas berbangga. Ini China, apa yang dibanggakan?,” pungkas Kang Ubed. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *