INDOSatu.co – JAKARTA – Pakar Ekonomi Syariah, Buya Anwar Abbas mengkritik program ketahanan pangan pemerintah. Menurut pria yang juga Wakil Ketua Umum MUI Pusat itu, ketahanan pangan jika didorong oleh pangan impor hasil kurang memuaskan. Idealnya, program ketahanan pangan diubah jadi kemandirian pangan sehingga menggunakan produk dalam negeri.
“Saya adalah orang yang tidak mendukung konsep ketahanan pangan yang disampaikan pemerintah, karena konsep ini adalah konsep ketika pemerintah bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat meskipun melalui impor (beli dari negara lain), ” kata Buya Anwar saat pembukaan Sidang Ekonomi Umat, Kamis (2/11) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta.
Buya Anwar mengatakan, konsep ketahanan pangan pemerintah memang bertujuan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Namun yang selama ini terjadi, kata dia, dalam pemenuhan kebutuhan pangan itu pemerintah kerap melakukan import. Padahal, dengan negeri agraris, semestinya yang perlu ditonjolkan adalah kemandirian pangan.
“Artinya bahwa kita sebagai bangsa mampu menyediakan dan memproduksi sendiri kebutuhan masyarakat terhadap pangan,” ungkap pria yang juga Ketua PP Muhammadiyah ini.
Meski begitu, Buya Anwar mengakui bahwa konsep kemandirian pangan yang diharapkannya itu tidak mudah dijalankan. Terlebih, banyak faktor yang menghambat kemandirian pangan berjalan optimal. Namun, kata dia, itu bisa diusahakan melalui dorongan riset dan pengembangan dari kampus-kampus di Indonesia yang fokus di dunia pertanian.
Selama ini, kata dia, anekdot yang muncul di masyarakat justru kampus-kampus yang khusus di dunia pertanian seperti IPB banyak meluluskan mahasiswa yang tidak tertarik di dunia pertanian. Dia meminta kepada pemerintah agar mereka yang tertarik terhadap dunia pertanian dan peternakan atau perikanan mendapatkan apresiasi dan fasilitas.
Buya Anwar ingin para pejabat di Indonesia memiliki mental yang diinginkan oleh BJ Habibie untuk Indonesia ini menjadi bangsa produsen, bukan konsumen.
“Oleh karena itu, saya mengharapkan supaya ketahanan pangan disempurnakan menjadi kemandirian pangan, mari konsep dan paradigma kita susun bersama-sama,” pungkasnya.
Sidang Ekomomi Umat ini digelar oleh Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI pada 2-4 November 2023 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. (*)