INDOSatu.co – LAMONGAN – Memasuki musim pancaroba (peralihan) yang berpotensi perubahan cuaca tidak menentu serta cuaca ekstrem, yang menyebabkan terjadi bencana alam hidrometeorologi, Pemkab Lamongan, menggelar apel kesiapsiagaan bencana alam tahun 2022, di Alun-Alun Lamongan, Senin (24/10).
Apel yang diharapkan dapat membangun sinergitas dan kesiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan resiko terjadinya bencana ini, akan didukung dengan kelengkapan alat sebanyak 18 unit perlengkapan, yang terdiri dari Truck Kodim, Truck Polres, Truck Satpol PP, Ranger BPBD, Ranger Dishub, Mobil Damkar, Mobil Ambulans, Mobil PMI, Tenda BPBD, masing masing sebanyak 1 unit, serta 3 unit perahu BPBD, Senso 6 buah, serta berbagai alat pendukung lainnya.
Selain melengkapi peralatan, Pemkab Lamongan juga berkolaborasi dengan kodim, personel satpol PP, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Dinas Perhubungan, Tagana (Taruna Siaga Bencana), Satlinmas, serta Relawan untuk mengantisipasi bencana alam di Lamongan.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat memimpin apel mengatakan, antisipasi bencana alam di Lamongan perlu dilakukan sinergitas dengan berbagai elemen, baik pemerintah, lembaga masyarakat, media, maupun unsur terkecil di masyarakat untuk mewujudkan Lamongan tangguh bencana.
“Semua pihak harus terus meningkatkan kesiapsiagaan dengan selalu menyiapkan sumber daya manusia dan peralatan yang dimiliki dalam persiapan menghadapi bencana, serta mengedepankan tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk menciptakan rasa aman dan kondusif bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai kemungkinan terjadinya bencana hidrometrologi,” tutur Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur Efendi.

Dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana tersebut, Pak Yes mengungkapkan, bahwa terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mendukung hal tersebut, diantaranya dengan meningkatan sinergitas antar stakeholder, melakukan pendekatan secara preventif kepada masyarakat terkait dengan peran serta dalam menghadapi bencana.
Selain itu, kata Pak Yes, perlunya menyiapkan mental dan fisik yang prima dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja, melakukan pelatihan secara internal dan terpadu terhadap personil yang bertugas, serta melakukan pengecekan secara berkala semua peralatan agar siap pakai.
“Agar mampu mengenali ancaman dan siaga dalam situasi darurat bencana secara tepat, lakukan edukasi kebencanaan dan simulasi latihan penanganan serta mendorong dengan latihan kesiapsiagaan dari tingkat yang paling kecil, yaitu keluarga, RT, RW, dan seluruh komunitas masyarakat,” pungkas Pak Yes. (*)



