INDOSatu.co – LAMONGAN – Berkomitmen menjadi kabupaten yang peduli akan persoalan lingkungan, Pemkab Lamongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten setempat menggelar awarding lingkungan hidup 2023, di Lamongan Sport Center, Rabu (1/11).
Menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, kegiatan ini merupakan wujud apreasiasi dari partisipasi aktif masyarakat Lamongan dalam menjawab isu dunia, yakni isu perubahan iklim.
“Kontribusi seluruh masyarakat Lamongan harus kita berikan apresiasi, karena yang mereka lakukan ialah partisipasi aktif untuk membantu menuntaskan isu dunia saat ini,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes saat memberikan sambutan pengarahan.
Setelah dianugerahi penghargaan green leadership dari Pemerintah Pusat, Pak Yes mengajak para peraih penghargaan lingkungan hidup 2023 untuk terus mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan lingkungan. Karena hal tersebut akan berdampak pada kehidupan generasi bangsa.
“Mari terus semarakkan pengelolaan lingkungan melalui kegiatan LGC reborn, semoga pada awarding-awarding kedepan, kerja kita akan lebih maksimal,” ajak Pak Yes usai menyerahkan 201 penghargaan lingkungan hidup 2023.
Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan, Andhy Kurniawan mengatakan, sebanyak 201 penerima penghargaan ini, yakni sebanyak 141 RT yang berhasil dalam LGC Reborn, 10 Kecamatan yang berhasil sebagai top 10 BSLK, 10 Sekolah dengan predikat Adiwiyata Kabupaten, 5 Camat Pembina LGC terbaik, 8 Lurah/Kades Pembina LGC terbaik, 4 Sekolah dengan Predikat Adiwiyata Mandiri dan Nasional, 3 Sekolah dengan Predikat Adiwiyata Provinsi, 5 Desa/Kelurahan dengan predikat Berseri jatim, 8 wilayah dengan Predikat Proklim Nasional (Utama, Madya), dan 1 sekolah dengan predikat Sekolah dengan PJAS terbaik 1.
Andhy juga menekankan bahwa, komitmen dan kontinuitas pengelolaan lingkungan hidup menjadi aset besar untuk menjadikan Lamongan berketahanan iklim.
“Di tengah isu global pengelolaan sampah dan perubahan iklim, Lamongan terus berionovasi untuk menjadikan wilayah Lamongan bersih, indah, teduh dan berketahanan iklim. Dampak perubahan iklim yang nyata yang ditandai dengan naiknya suhu global. Kondisi ini harus disikapi dengan bijak dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” kata Andhy. (*)