Bikin Geger Kampung, Warga Demit Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Angker

  • Bagikan
ANGGAP MUSIBAH: Penampakan korban masih dalam posisi tergantung di pohon nangka sebelum diturunkan oleh petugas dan warga Desa Demit, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Seni (25/11).

INDOSatu.co – TUBAN – Warga kampung Desa Demit, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban digegerkan dengan adanya penemuan seorang pria yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon nangka. Kabarnya, pohon nangka tersebut dianggap warga setempat angker. Peristiwa tersebut terjadi di area ladang Desa Demit sekitar pukul 05:30 waktu setempat, Senin (25/11).

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander ketika dikonfirmasi INDOSatu.co di kantornya mengungkapkan bahwa, penemuan korban tersebut bermula ketika saksi yang bernama Usi yang saat itu tengah mengendarai sepeda motor bersama Warsinah melihat ke arah selatan dan menemukan S, 40, warga Desa Demit yang sehari-harinya bekerja sebagai petani, sudah dalam keadaan gantung diri.

Baca juga :   Kredibel Kelola Anggaran, Kabupaten Lamongan Kembali Raih Opini WTP

“Pada saat itu, korban gantung diri di ladang milik Saki, dengan menggunakan tali tampar berwarna oranye yang diikatkan di pohon nangka. Melihat hal tersebut, saksi berhenti dan tidak berani mendekatinya,” papar AKP Dimas.

Tak lama kemudian, Usi dan Warsinah segera melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat untuk diteruskan ke kepala desa (Kades), dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Jatirogo.

Baca juga :   Edukasi Pesta Demokrasi untuk Warga, Lamongan Terima Kirab Bendera Pemilu 2024

“Mendapat laporan tersebut, petugas dari Polsek Jatirogo kemudian mendatangi TKP. Setelah itu korban langsung diturunkan dari pohon dan langsung dibawa ke Puskesmas Jatirogo,” ucap AKP Dimas.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, pada kemaluan korban diketahui telah mengeluarkan lendir.

“Hasil dari pemeriksaan pihak medis, bahwa terdapat bekas jeratan tali di leher korban dan pada kemaluan korban mengeluarkan lendir,” jelasnya.

Baca juga :   Aksi Saling Lempar, Warga-Perguruan Silat, Empat Warung dan Dua Motor Rusak

Dengan hasil pemeriksaan medis yang dirilis, pihak keluarga korban menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan tindakan autopsi pada korban. Mereka juga tak ingin menuntut pihak manapun atas kejadian tersebut. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *