INDOSatu.co – JAKARTA – Gara-gara mendampingi kedatangan tokoh agama di Bandara Soekarno-Hatta, tiga orang pekerja keamanan yang bertugas di bandara tersebut akhirnya dipecat. Pemecatan itu memantik kemarahan Ketua Umum DPP KSPSI, Moh. Jumhur Hidayat.
Jumhur pantas marah besar akibat pemecatan yang diskriminatif itu. Menurut Jumhur, memberhentikan orang itu ada aturannya, bukan seenak udelnya seperti mengusir nyamuk. Sementara kalau ada artis yang datang, puluhan petugas keamanan itu bisa dengan bebas menjemput dan mengawal artis itu.
“Itu kan tidak adil namanya,” kata aktivis perburuhan alumni ITB itu singkat.
Menyikapi kasus tersebut, Jumhur lalu menganalogikan kecoak. Menurutnya, kecoak itu sukanya mendatangi tempat-tempat bau dan jorok. Dan ini ada cuitan dari akun twitter yang bau dan jorok seperti kakus yang mempertanyakan pendampingan pekerja keamanan kepada salah seorang tokoh agama, namun langsung ditanggapi Komisaris Angkasa Pura II yang bermental kecoak dengan memecat tiga pekerja keamanan itu.
“Ini kan serupa dengan kakus yang bau dan jorok dikerumuni kecoak yang bergembira ria di tempat itu. Apakah ini Erick Tohir yang bermental kecoak atau hanya mengangkat orang-orangnya yang bermental kecoak seperti Komisaris Angkasa Pura II itu? Kalau Erick tidak menindak si Komisaris dan mempekerjakan kembali ketiga pekerja keamanan itu, maka jelaslah bahwa dia sendiri memang yang menularkan mental kecoak”, tegas Jumhur jengkel.
Sebelumnya diketahui, bahwa ada kejadian pada hari Jumat (31/3), yang mana tiga petugas keamanan Bandara Soekarno-Hatta menjemput Habib Bahar bin Smith. Mereka mendampingi Habib Bahar setelah keluar dari pesawat.
Hal itu dikomentari miring oleh pemilik akun Denny Siregar dan Guntur Romli yang akhirnya direspons oleh Komisaris Angkasa Pura II Fiki Satari dengan memberhentikan ketiga pekerja itu. (adi/red)