INDOSatu.co – LAMONGAN – Berkomitmen menghadirkan pelayanan kesehatan (Yankes) yang mudah dan berkualitas, Pemerintah Kabupaten Lamongan mendukung adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara RSUD dr. Soegiri dengan 32 Puskesmas yang ada di seluruh Kabupaten Lamongan, terkait sistem pelayanan rujukan terpadu di Kabupaten Lamongan.
Dukungan tersebut disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menjadi narasumber, pada seminar layanan bedah mulut dan kolaborasi rujukan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) milik pemerintah, di Aula RSUD dr. Soegiri Lt.3, Sabtu (1/11).
Dengan adanya kerjasama tersebut, RSUD dr. Soegiri akan menjadi one stop referral center, atau sebagai pusat rujukan terpadu yang menyediakan berbagai layanan kesehatan dari tingkat dasar hingga subspesialis dalam satu lokasi.
Selain itu, yang paling utama adalah masyarakat Kabupaten Lamongan tidak perlu berpindah-pindah untuk mendapatkan penanganan komprehensif. Sehingga, mempermudah dan memberikan efisiensi akses pasien terhadap layanan kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Dukungan terhadap MoU yang baru saja dilaksanakan, dikarenakan adanya kesesuaian dengan misi kedua Pemerintah Kabupaten Lamongan, yakni “mewujudkan daya saing sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berakhlak, dan adaptif terhadap perubahan zaman”.
Serta program prioritas “Lamongan Sehat”, yang menjadi payung besar transformasi sektor kesehatan. Juga selaras dengan asta cita kelima Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto “meningkatkan layanan kesehatan dan gizi seluruh rakyat”.
Tercatat, indeks kesehatan Kota Soto naik konsisten. Pada tahun 2023 menduduki angka 0,844 dan tahun 2024, meningkat menjadi 0,847.
“MoU akan memberikan dampak positif kepada masyarakat, terutama dalam memudahkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan, yang menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Lamongan,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.
Untuk meningkatkan kinerja serta kualitas RSUD dan puskesmas di Kabupaten Lamongan, harus dilakukan penguatan tata kelola dan efisiensi pembiayaan. Transformasi layanan berorientasi pasien, penguatan daya saing dan inovasi layanan, integrasi sistem layanan primer dan sekunder, membangun bisnis data dan sistem informasi kesehatan daerah, penguatan kapasitas dan budaya kerja SDM kesehatan, dan rebranding dan peningkatan kepercayaan publik.
Pada kesempatan tersebut, Pak Yes juga meninjau pelaksanaan bakti sosial operasi bibir sumbing di RSUD dr. Soegiri. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara RSUD dr. Soegiri dan RS Unair. (*)





