DBD di Tuban Naik, 9 Meninggal, Dinas Kesehatan Imbau Warga Waspada

  • Bagikan
DIIMBAU WASPADA: mewabahnya nyamuk di musim penghujan menjadi momok bagi warga. Dinkes Tuban mengimbau agar warga terus menjaga pola hidup sehat.

INDOSatu.co – TUBAN – Peningkatan yang signifikan terjadi pada kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tuban sejak memasuki musim penghujan pada 2024 ini. Hingga akhir November, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban telah mencatat sebanyak 762 kasus DBD yang terjadi.

Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu di tahun 2022 terdapat 651 kasus dan 2023 terdapat 203 kasus.

Dari total keseluruhan angka tersebut, sebanyak 9 pasien penderita DBD tidak berhasil terselamatkan, sebagian dari mereka bahkan merupakan anak berusia di bawah 15 tahun dengan sistem kekebalan tubuh yang rentan.

Baca juga :   Dua Jurnalis Bojonegoro Jadi Korban Pengeroyokan, FJTB: Aparat Keamanan Harus Hadir

“Kami mengimbau masyarakat untuk menetapkan 3M Plus, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang tak terpakai, dan menaburkan larvasida atau bubuk abate pada tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Tuban, Syahrul Afifa Ratnasari, pada Selasa (10/12).

Menurut informasi yang diterima, kata Ratna, kasus DBD tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tuban. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk waspada dan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di musim penghujan seperti saat ini.

Baca juga :   Posyandu Bangga Kencana "Teratai" Masuk Tiga Besar Penilaian Terbaik Jatim

Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menurut Ratna, dirasa lebih efektif dibandingkan dengan melakukan fogging.

“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik-jentiknya tetap hidup. Selain itu, jika terlalu sering dilakukan, nyamuk dapat menjadi resisten terhadap bahan kimia dalam pengasapan,” paparnya.

Demi mencegah terjadinya dampak yang lebih buruk, terutama kepada anak-anak yang termasuk dalam kelompok paling rentan terhadap DBD, Dinkes P2KB Tuban mengimbau agar masyarakat segera membawa anggota keluarga atau orang terdekat mereka yang mulai menunjukkan gejala awal DBD ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga :   Menteri BUMN Erick Thohir Dukung Penguatan Ekonomi Kreatif Lamongan

“Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, risiko komplikasi akibat DBD dapat diminimalkan. Kami berharap masyarakat lebih proaktif menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M Plus dan serta menjaga kesehatan keluarga, khususnya selama musim penghujan ini,” pungkas Ratna. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *