INDOSatu.co – JAKARTA – Menghadapi Pilpres 2024 mendatang, puluhan Konfederasi dan Federasi tingkat nasional akhirnya meneguhkan pilihan. Selain akan terus berjuang mencabut UU Cipta Kerja, puluhan serikat buruh itu juga resmi menggelar Deklarasi Bogor, yakni Poros Buruh untuk Perubahan, di Bogor, Sabtu (14/10) malam.
Hadir dalam deklarasi tersebut, para pimpinan buruh nasional dari berbagai konfederasi dan federasi, antara lain Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN) Djoko Heriyono, Ketua Umum SBSI’92 Sunarti, Ketua Umum FSP Pertanian dan Perkebunan (PP) SPSI Achmad Mundji, dan Ketua Umum FSP Logam Elektronik dan Mesin (LEM) SPSI Arif Minardi.
Selain itu, Ketua Umum FSP Kimia Energi dan Pertambangan (KEP) SPSI Dedi Sudarajat, Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat dan Ketua Umum KSPN Andi Baso Rukman serta beberapa tokoh buruh lainnya seperti Anna Sumarna dan Syamsul Bahri masing-masing dari FSP Transport Indonesia (TI) SPSI Jawa Barat dan DKI Jakarta..
Deklarasi Bogor atau Deklarasi Poros Buruh untuk Perubahan yang dibacakan Djoko Heryono itu, yakni bahwa Konfederasi dan Federasi Serikat Pekerja-Serikat Buruh tingkat Nasional, dengan ini mendeklarasikan POROS BURUH untuk PERUBAHAN sebagai langkah perjuangan politik kaum buruh Indonesia untuk memenangkan Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029.
”Ihktiar Perjuangan Politik ini kami abdikan untuk membebaskan Indonesia dari belenggu kebijakan yang menindas kaum buruh dan yang menghambat pembangunan Industrialisasi Nasional,” kata Djoko Heriyono.
Sebelum deklarasi, para eksponen buruh itu juga telah mendata berbagai gangguan terhadap berkembangnya industri dan rendahnya kesejahteraan buruh yang kemudian dinyatakan sebagai 10 (sepuluh) Setan Industri, yaitu 1. Upah Murah, 2. Hilangnya kepastian kerja (Kerja Kontrak, Outsourcing dan Pemagangan, 3. PHK semakin dipermudah, 4. Potongan uang pesangon besar-besaran, 5. Serbuan Tenaga Kerja Asing China (RRC), 6. Jaminan Sosial terbatas dan diskriminatif, 7. Pungutan Liar dan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), 8. Bunga Bank tinggi bagai rentenir, 9. Penyelenggaraan pekerja migran yang memeras dan 10. Impor produk industri yang ugal-ugalan.
“Nah, kesepuluh setan industri itulah yang harus dibabat habis bila Indonesia ingin serius membangun industrialisasi nasional yang tangguh sekaligus menjamin kesejahteraan yang layak bagi kaum buruhnya,” tegas Ketua Umum KSPSI M. Jumhur Hidayat.
Jumhur mengungkapkan bahwa, deklarasi ini adalah sebagai tindak lanjut dari harapan para anggota yang ingin berjuang memenangkan Anies-Muhaimin (AMIN) dalam Pilpres 2024, karena pasangan inilah yang jelas-jelas menyatakan ingin melakukan perubahan. Sementara itu, ungkap Jumhur, calon lainnya dipastikan akan membebek dan melanjutkan kebijakan Rezim Joko Widodo yang telah menghancurkan harapan kaum buruh untuk hidup sejehtera.
“Bahkan, tingginya animo kaum buruh Indonesia pada perubahan, meyakini bahwa AMIN akan menang satu putaran, sehingga hanya kecuranganlah yang bisa mengalahkan pasangan AMIN,” pungkas Jumhur. (adi/red)