INDOSatu.co – RIAU – Calon Presiden RI nomor 1 Anies Baswedan melakukan kampanye akbar di Kota Dumai, Riau, Sabtu (27/1). Seperti kampanye sebelum-sebelumnya, Anies selalu menjadi magnet. Terbukti, kampanye capres yang diusung NasDem, PKB, PKS dan Partai Ummat itu disambut antusias puluhan ribu pendukungnya di Taman Bukit Gelanggang, Kota Dumai.
Anies tiba di Bandara SSK II Pekanbaru setelah melakukan kampanye di Provinsi Aceh. Setiba di Pekanbaru, Anies langsung menuju Kota Dumai untuk menyapa pendukungnya yang sudah menunggu di di Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai.
Anies mengatakan dirinya sudah beberapa kali bersambang ke Riau sejak menyatakan maju pada Pilpres 2024. Salah satu alasan ia kembali ke Negeri Lancang Kuning ini adalah dukungan rakyat yang besar kepada pasangan yang menginginkan perubahan.
Puluhan ribu masyarakat dan pendukung terlihat antusias menyambut kedatangan Anies. Mereka meneriakkan yel-yel perubahan dan meneriaki; Anies Presiden…Anies Presiden dan terus bersahutan tak henti-hentinya. Di mata Anies, Riau adalah provinsi yang luar biasa.
“Riau memang luar biasa,” kata dalam keterangannya yang dalam kampanye terlihat mengenakan kemeja putih dan tanjak di kepala itu. “Insya Allah ini tanda-tanda. Kekuatan perubahan berkumpul di tempat ini,” sambung Anies.
Anies mengatakan mereka berkumpul Taman Bukit Gelanggang, Kota Dumai bukan sekedar bertatap mata dan berjabat tangan tetapi karena rakyat menginginkan perubahan. “Kita merasakan banyak ketidakadilan, dan ketidakadilan itu harus dihentikan,” ujar mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu.
Pada kesempatan itu, Anies membahas persoalan yang dihadapi petani di lapangan, terutama soal mahalnya harga pupuk.
“Tadi disampaikan petani hidupnya sulit, mereka tidak diperhatikan. Ada tiga persoalan yang dihadapi petani, pertama pupuk, kedua pupuk, ketiga pupuk,” ujar mantan Menteri Pendidikan itu.
Anies mengatakan banyaknya masalah di negeri ini bukan karena masalah tersebut rumit. Yang menjadi persoalan, kata Anies adalah, apakah pemangku kebijakan mau menyelesaikannya atau tidak? Dan kita ingin tata niaga pupuk untuk petani akan mendapat perhatian.
”Mohon doa, semoga agenda perubahan menjadi kenyataan dan kita benahi semua yang bengkok-bengkok itu,” kata Anies.
“Contohnya ada jalan rusak bertahun-tahun, apakah sulit diperbaikinya? Kenapa jalan itu tidak jadi halus lagi, karena tidak diperhatikan,” katanya. “Kalau ada masalah di negeri ini bukan karena sulit tapi karena kita tidak serius menyelesaikannya,” ujar Anies.
Di hadapan pendukungnya, Anies menyampaikan komitmen untuk membereskan tata niaga pangan di Indonesia dari hulu. “Sehingga petani dapat perhatian,” pungkas Doktor lulusan dari Northern Illinois University, Amerika Serikat itu. (adi/red)