INDOSatu.co – PYONGYANG – Meski agresi Rusia ke Ukraina dikecam banyak negara, tak menyurutkan Korea Utara (Korut) berada di belakang Kremlin. Terbukti, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un justru menawarkan kepada Moskow dukungan penuhnya terhadap perang di Ukraina setelah bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov, pada Ahad (13/7).
Kunjungan Lavrov ke Korea Utara merupakan kunjungan terbaru dari serangkaian perjalanan penting oleh pejabat tinggi Moskow saat kedua negara memperdalam hubungan militer dan politik di tengah serangan Rusia terhadap Kyiv.
Pyongyang mengirim ribuan tentara ke wilayah Kursk Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina dan juga menyediakan peluru artileri dan rudal kepada tentara Rusia. Dilaporkan, bahwa pembicaraan Lavrov dengan Kim diadakan dalam “suasana kekeluargaan yang hangat.”
Dikutip AFP, Lavrov menyampaikan “rasa terima kasih yang tulus kepada Pyongyang” atas perannya di Kursk dan dukungannya terhadap operasi Rusia. Moskow juga mengatakan kedua pihak “sepakat” bahwa Barat harus disalahkan atas “meningkatnya ketegangan” di semenanjung Korea.
Dikatakannya, pembicaraan itu diadakan di Wonsan, sebuah kota di pantai timur Korea Utara, tempat sebuah resor besar yang dibuka awal bulan ini, dan merupakan salah satu proyek kesayangan pemimpin Kim.
Kim kepada Lavrov mengatakan, bahwa Pyongyang “siap mendukung tanpa syarat dan mendorong semua langkah yang diambil oleh kepemimpinan Rusia dalam menangani akar penyebab krisis Ukraina.” kata sumber KCNA, merujuk pada Korea Utara dengan akronim resminya.
Pemimpin Korea Utara juga menyatakan “keyakinan kuat bahwa tentara dan rakyat Rusia pasti akan meraih kemenangan dalam mencapai tujuan suci untuk mempertahankan martabat dan kepentingan dasar negara”. Kim juga memuji “kepemimpinan luar biasa” Putin.
Kedua pria itu membahas “hal-hal penting untuk melaksanakan dengan setia perjanjian yang dibuat pada perundingan puncak bersejarah DPRK-Rusia pada Juni 2024,” kata KCNA.
Lavrov mengatakan kepada Kim bahwa Putin “berharap untuk melanjutkan kontak langsung dalam waktu dekat. usai keduanya bertemu, Lavrov meninggalkan Pyongyang dan mendarat di Beijing pada hari Minggu untuk menghadiri pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Shanghai. Demikian laporan TASS, kantor berita pemerintahan Moskow. (*)



