INDOSatu.co – LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) sebanyak enam belas titik daerah irigasi di wilayahnya. Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi presiden (Inpres) tahap 2 tahun 2025.
Enam belas titik tersebut diantaranya, kata Bupati Yuhronur, yakni Daerah Irigasi Bengawan Solo, Daerah Irigasi Waduk Palangan, Daerah Irigasi Waduk Paprit, Daerah Irigasi Waduk Jajong, Daerah Irigasi Waduk Makamsantri, Daerah Irigasi Rawa Bulu, dan Daerah Irigasi Sluis Keyongan,
Selain itu, kata Bupati Yuhronur, Daerah Irigasi Waduk Bowo, Daerah Irigasi Rawa Manyar, Daerah Irigasi Waduk Pading, Daerah Irigasi Rawa Kwanon, Daerah Irigasi Waduk Takeran, Daerah Irigasi Waduk Delikguno, Daerah Irigasi Waduk Tuwiri, Daerah Irigasi Waduk Canggah, dan Daerah Irigasi Rawa Geger.
”Ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan air, yangmana memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan,” kata Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur.
Terlebih pada tahun 2025, kata Pak Yes, Kabupaten Lamongan mendapatkan target swasembada pangan dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan luas tambah tanam 193.373 hektare.
“Hari ini groundreaking irigasi baik saluran primer, sekunder, maupun saluran kerja menuju sawah. Total di Kabupaten Lamongan ada enam belas titik, dengan dana sekitar Rp 69 miliar. Tentu ini akan kami manfaatkan sebaik baiknya, terutama dalam mendukung ketahanan pangan,” tutur Pak Yes saat melakukan groundreaking, di Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah, Selasa (23/9).
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Pemkab Lamongan Erwin Sulistya Pambudi mengatakan, dalam pengerjaan enam belas titik itu, pihaknya ditarget waktu cukup singkat, yakni tiga bulan.
Upaya pemeliharaan sumber daya air untuk mendukung ketahanan pangan juga terus dilakukan dengan normalisasi waduk dan embung. (*)





