INDOSatu.co – JAKARTA – Harapan masyarakat Indonesia saat ini terhadap timnas Garuda memang lagi tinggi-tingginya. Penentunya jelas adalah hasil yang akan dicapai Jay Idzes dan kawan-kawan di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ada dua laga hidup mati yang akan dijalani timnas Garuda pada 8-14 Oktober nanti di Qatar atau Arab Saudi. Suara kekhawatiran dari masyarakat harus dimaknai sebagai daya dorong semangat untuk pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert dan timnya. Kluivert harus membuktikan bahwa kekhawatiran penggemar sepakbola Indonesia adalah keliru.
Menjelang Piala Dunia Korea-Jepang 2002, Pele menyatakan kritiknya terhadap kualitas skuad timnas Brasil. Menurut pemain terbaik dunia abad 20 versi FIFA itu, Brasil hanya akan mampu sampai di babak 16 besar.
Media massa pun heboh. Masyarakat Brasil tentu saja terkejut. Karena yang berbicara adalah seorang legenda terbesar yang mempersembahkan tiga gelar Piala Dunia untuk Brasil (1958, 1962, dan 1970).
Entah apa yang mendasari komentar pesimistis dari Pele waktu itu. Namun nyatanya, Brasil tampil gemilang dan menjadi juara Piala Dunia 2002. Tapi yang menarik adalah komentar pelatih timnas Brasil kala itu, Luiz Felipe Scolari. Dia tidak marah.
Demikian pula para bintang Brasil yang diragukan kemampuannya oleh Pele saat itu. Mulai dari Ronaldo, Ronaldinho, Rivaldo, Roberto Carlos, Cafu, dan lainnya.
“Ya itulah komentar Pele. Legenda yang kita hormati. Jadi kita harus melakukan sebaliknya,” ujar Scolari saat itu seperti dikutip BBC.
Scolari juga dipecat sebagai pelatih timnas Brasil, hanya beberapa hari usai gagal di semi final Piala Dunia 2014. Waktu itu Brasil dibantai Jerman (1-7).
Pelatih kaliber dunia sekelas Louis van Gaal juga pernah dipecat berulang kali. Di timnas Belanda, van Gaal bahkan pernah tiga kali diberhentikan lalu diangkat lagi oleh federasi sepakbola Belanda (KNVB). Dia pertama kali dipecat dari timnas Belanda setelah gagal meloloskan tim Oranye ke Piala Dunia 2002.
Pada 2012, van Gaal diangkat lagi menjadi pelatih timnas Belanda. Namun van Gaal kembali diberhentikan usai De Oranje gagal melaju ke final Piala Dunia Brasil 2014.
Belanda dikalahkan Argentina di semi final lewat adu penalti 2-4 (0-0). Waktu itu Kluivert adalah asisten pelatihnya van Gaal.
Akhir 2021 van Gaal yang pernah menjadi pelatih Ajax, Barcelona, Manchester United, dan Bayern Munchen ini, diangkat lagi menjadi manajer timnas Belanda. Dia menggantikan Frank de Boer yang dipecat karena tim Oranye kandas di babak 16 besar Euro 2020. Dikalahkan Ceko (0-2).
Namun kontrak van Gaal diputus lagi oleh KNVB setelah tim Oranye kandas di perempat final Piala Dunia Qatar 2022. Belanda ditaklukkan Argentina lewat adu penalti 3-4 (2-2). Van Gaal digantikan oleh Ronald Koeman, yang saat itu baru saja dipecat oleh Barcelona.
Kita semua sudah mengerti bahwa statistik seorang pelatih profesional dihitung berdasarkan hasil setiap pertandingan. Ukurannya bukan hitungan bulan apalagi tahun.
Pada 10 Juli nanti, FIFA akan merilis rangking baru. Indonesia saat ini bertengger di peringkat 118 FIFA. Sesuai pembagian pot berdasarkan peringkat FIFA, Indonesia akan berada satu grup dengan Qatar atau Arab Saudi yang menempati pot 1.
Qatar dan Arab Saudi saat ini adalah pemilik rangking FIFA tertinggi dari enam negara peserta putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Garuda tentunya juga berpeluang satu grup dengan Irak atau Uni Emirat Arab (UEA) yang menempati pot 2. Indonesia ada di pot 3 bersama Oman, sebagai pemilik rangking FIFA terendah dari enam kontestan.
Berdasar Rangking FIFA per 11 Juni 2025, Qatar menempati peringkat 53, Arab Saudi (58), Irak (59), UEA (66), Oman (79) dan Indonesia (118).
Undian pembagian dua grup akan dilakukan di Kuala Lumpur, 17 Juli mendatang. Jelas semua pelatih dan pemain menginginkan kemenangan. Tidak ada yang mengharapkan kekalahan.
Demikian pula tentunya dengan Kluivert dan tim pelatihnya. Apalagi para pemain timnas Garuda yang sudah berjuang sekuat tenaga sejak kualifikasi putaran pertama.
Bagi Kluivert dan tim pelatih, sekarang waktunya untuk evaluasi total. Banyak aspek yang patut dinilai ulang. Sebelum semuanya terlambat.
Waktu jeda sekitar empat bulan sejak kekalahan dari Jepang (0-6) di Osaka pada 10 Juni lalu, harusnya cukup bagi Kluivert dan tim untuk menyiapkan segalanya.
Mempersiapkan sebanyak mungkin strategi dan taktik. Sehingga tidak lagi kebingungan dan pasrah ketika menghadapi situasi pertandingan yang tidak terduga di lapangan. Seperti saat kalah (0-6) di Osaka dan tumbang (1-5) di Sydney.
Kluivert memiliki personel lengkap (14 orang) di semua aspek pekerjaan di tim kepelatihan Garuda. Dukungan luar biasa dari PSSI, negara dan masyarakat, selayaknya menjadi pemacu semangat juang. Sekaligus pelecut optimisme dan tanggungjawab.
PSSI tidak menyebutkan secara resmi nilai gaji Kluivert selama kontrak dua tahun hingga 2027. Namun berbagai sumber tidak resmi menyebutkan bahwa Kluivert setidaknya menerima sekitar Rp 18 miliar setahun. Atau antara Rp 1,3 miliar hingga Rp 1,5 miliar per bulan.
Sementara dua asistennya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, diperkirakan menerima sekitar Rp 416 juta per bulan atau Rp 5 miliar per tahun. (*)