Festival Ruwatan Sendangdhuwur, Bupati Lamongan: Untuk Lestarikan Budaya

  • Bagikan
LESTARIKAN BUDAYA: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (hadap kamera) disambut panitia saat menghadiri haul ke-439 Sunan Sendangdhuwur dan festival ruwatan di Pelataran Makam Sunan Sendangdhuwur, Paciran, Rabu (21/2).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Menjelang haul ke-439 Sunan Sendangdhuwur, festival ruwatan kembali digelar oleh masyarakat Desa Sendanduwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, di Pelataran Makam Sendangdhuwur, Rabu (21/2).

Berlangsungnya festival yang sekaligus menjadi pembuka kalender event Kabupaten Lamongan tahun 2024 itu, kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, menjadi langkah Pemkab Lamongan untuk melestarikan budaya dan adat istiadat.

“Selamat atas terselenggaranya ruwahan Sendangdhuwur, dan ini telah dijadikan sebagai kalender tahunan untuk ajang wisata Kabupaten Lamongan. Hal ini untuk terus memelihara budaya, sehingga akan terus tertanam keperibadian asal, dan adat istiadat,” kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.

Baca juga :   Era Digitalisasi, Bupati Yuhronur Tekankan Pendekatan Dynamic Governance

Festival ruwatan yang berlangsung selama selama 2 hari (20-21/2) itu menyajikan ragam budaya dan makanan khas. Dimulai dari pasar tradisional dengan metode pembayaran menggunakan koin khusus berbahan dasar kayu, pameran seni dan budaya mengangkat sejarah Sunan Sendang, nguras sumur, babat makam, serta membatik bersama 100 meter dengan 100 motif.

“Membatik 100 motif, karena kami ingin motif lama muncul kembali, agar masyarakat tahu dan bisa dipakai kembali, nenek moyang kita membuat motif itu kan sangat lama jadi bisa kita munculkan lagi,“ ucap Kepala Desa Sendangdhuwur, Barur Rohim.

Baca juga :   Bupati Lamongan Fasilitasi 27 Pasangan Ikuti Isbat Nikah Terpadu 2024

Sementara, puncak ruwatan disemarakkan dengan pawai budaya, 1000 sedekah makanan khas Sendangdhuwur, bazar, hingga ditutup dengan drama kolosal.

Uniknya, pawai ruwatan kali ini para peserta seragam mengenakan pakaian adat yang balut batik khas Sendangdhuwur dengan membawa makanan khas Sendangdhuwur serta gunungan sebagai bentuk rasa syukur.

“Ini bentuk syukur kita berdoa kepada Tuhan dan nenek moyang kita yang telah membesarkan kita, desa kita. Sekaligus bentuk syukur menjelang haul Mbah Sunan Sendang dan ruwahan menjelang puasa, yang kita harapkan semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan,” imbuhnya.

Baca juga :   Empat Kloter Jamaah Haji Asal Bojonegoro Tiba, Disambut Tangis Haru Keluarga

Ruwatan ini mendapat sambutan besar dari masyarakat, baik dalam desa maupun luar desa setempat. Terlihat mereka mulai memadati jalur pawai untuk menyaksikan kemegahan serta keunikan peserta pawai. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *