Geber Kesiapan Infrastruktur, Lamongan Menjadi Daya Tarik Investasi

  • Bagikan
AKRAB: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (dua dari kiri) melakukan salam komando dengan Glen Askew, perwakilan Konjen Australia di Surabaya saat mengunjungi Lamongan, Rabu (7/5).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mempersiapkan infrastruktur untuk menggaet investasi di wilayahnya. Pernyataan tersebut diungkapkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menerima kunjungan kerja dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim di Kabupaten Lamongan, di Command Center Pemkab Lt.3, Rabu (7/5) sore.

Menurut Bupati yang akrab yang akrab disapa Pak Yes, infrastruktur yang memadai akan menarik perhatian para investor. Dengan iklim investasi yang baik di Lamongan, dipastikan akan memberi dampak pertumbuhan ekonomi yang sustainable (berkesinambungan). Tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan menduduki angka 4,81.

Realisasi investasi Kabupaten Lamongan Tahun 2024 mencapai Rp 2.138 triliun. Angka realisasi investasi terus bertambah dari tahun ke tahun. Sedangkan pada 2023, realisasi investasi Lamongan menempati angka 1.979 triliun.

“Kami menyiapkan infrastruktur investasi untuk mendukung pertumbuhan iklim investasi di Kota Soto. Seperti menyiapkan infrastruktur jalan yang aksesnya bisa langsung menuju kawasan pantura, kapasitas listrik, hingga ketersediaan air, dan lainnya” tutur Pak Yes.

Baca juga :   Diwawancara Media Korsel, Bamsoet Ajak Investor Korea Selatan Investasi di IKN

Selain memaksimalkan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga berkomitmen dalam memudahkan dan menjamin kemudahan perizinan. Tercatat hingga saat ini, ada 2014 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) besar, 107 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menengah, dan 36 Penanaman Modal Asing (PMA).

Tak hanya itu, Pak Yes juga mengenalkan potensi Kabupaten Lamongan yang berpotensi menjadi daerah investasi yang lebih berkembang. Diantaranya adalah potensi pertanian, yang tidak hanya padi, melainkan ada 300 ribu hektare lahan sorgum di Lamongan. Sorgum sendiri saat ini banyak diminati oleh pasar karena dapat digunakan sebagai bahan makanan dan pengganti gandum.

Adapun keunggulan potensi lainnya, seperti di bidang perikanan, baik hasil tangkapan laut maupun budidaya. Menurut catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Lamongan menduduki peringkat pertama pada pengembangan industri hulu bidang pengolahan hasil laut.

Baca juga :   Gelar Rakor, Bupati Lamongan Ingin Ciptakan Pemilu 2024 yang Aman dan Nyaman

“Kabupaten Lamongan memiliki ragam potensi. Mulai dari pertanian, perikanan, perhutanan, dan lainnya. Potensi ini terus kami sampaikan, salah satunya saat menerima kunjungan Glen Askew, Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya. Saat ini sisa lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk Kawasan Peruntukan Industri adalah ± 6128,48 hektare. Yang tersebar di wilayah utara, tengah dan selatan Lamongan,” jelasnya.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati, Kabupaten Lamongan memiliki potensi dalam mengembangkan daerah investasi. Sebab, Lamongan merupakan daerah strategis yang sering dilintasi dan memiliki ragam potensi.

Baca juga :   Sultan Minta BI dan OJK Susun Teknis Pembiayaan Bank Tanpa Agunan Kepada UMKM

Pada tahun 2024, Kabupaten Lamongan menduduki 10 besar se Jawa Timur dalam capaian realisasi investasi, yakni 2,4 persen. Untuk mewujudkan Jawa Timur sebagai gerbang nusantara baru, pihaknya menekankan posisi strategis Jawa Timur sebagai hub logistik utama di kawasan timur Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

”Itu terjadi karena Jatim memiliki potensi untuk menjadi pusat industri, logistik, dan bahkan sumber daya agro yang dapat mendukung pembangunan IKN. Maka dari itu iklim investasi harus digencarkan,” kata Dyah Wahyu.

Sementara itu, menurut Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Barik Bathaludin, untuk menuju Indonesia Emas 2045, ekonomi menjadi lokomotif untuk mencapai semua yang sudah dipetakan. Salah satu potensi yang bisa membawa laju pertumbuhan ekonomi adalah investasi. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *