Gelar Rapat Harian, Kelompok Sultan Angkat M. Nuh Jadi Katib Aam PBNU

  • Bagikan
GELAR RAPAT HARIAN: Penampakan Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Beberapa keputusan penting telah dihasilkan.

INDOSatu.co – JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kelompok Sultan menggelar Rapat Harian Syuriah dan Tanfidziyah di lantai 4 Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (13/12). Rapat tersebut juga menghasilkan beberapa keputusan penting.

Rapat harian tersebut sempat ada revisi jadwal dan lokasi pelaksanaan. Revisi tersebut tertuang dalam surat resmi yang diterbitkan Sekretariat PB Syuriah Nahdlatul Ulama. Dalam surat bernomor 4812/PB.01/A.I.01.03/99/12/2025, PBNU menyampaikan bahwa rapat akan tetap dilaksanakan pada Sabtu, 22 Jumadal Akhirah 1447 H atau bertepatan dengan 13 Desember 2025 M.

“Namun, terdapat perubahan waktu dan tempat pelaksanaan rapat,” tulis isi dalam surat tersebut.

Rapat yang semula dijadwalkan pukul 13.30 WIB di Gedung PBNU lantai 8, diubah menjadi pukul 14.30 WIB hingga selesai dan bertempat di Gedung PBNU lantai 4. Agenda rapat meliputi evaluasi kinerja kepengurusan, pembahasan usulan Pergantian Antar Waktu (PAW), serta agenda lain-lain yang dipandang perlu.

Baca juga :   Singgung Pemilu 2024, Megawati Sentil Kader yang Berdiri di Dua Kaki

Surat revisi tersebut ditandatangani oleh Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar dan Katib PBNU KH Ahmad Tajul Mafakhir, serta Pejabat Ketua Umum PBNU kelompok Sultan KH Zulfa Mustofa dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H. Imron Rosyadi Hamid. Terdapat beberapa anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Pagar Nusa tampak berjaga di lantai 4. Rapat ini berlangsung tertutup.

“Enggak boleh masuk. Nanti saja kalau sudah selesai. Doorstop. Di (lantai 1) bawah juga banyak wartawan,” kata salah satu penjaga.

Sekitar pukul 15.00 WIB, tampak beberapa pengurus yang keluar masuk ruangan, antara lain Rais Syuriah PBNU Mohammad Nuh, Ketua PBNU Chaerul Saleh Rasyid, Bendahara PBNU Gudfan Arif, dan Wasekjen PBNU Imron Rosyadi Hamid. Dikabarkan Rais Aam KH Miftachul Akhyar sudah berada di ruangan.

Baca juga :   Puji LaNyalla, Din: Akar Masalah Bangsa, Kediktatoran Konstitusi

Dalam salah satu hasil rapat harian Syuriah dan Tanfidziyah tersebut, Kelompok Sultan adalah melakukan reposisi kepengurusan.

“Di antara hasil yang tadi disepakati adalah adanya reposisi Katib ‘Aam. Untuk Katib ‘Aam, sejak hari ini, tadi ditetapkan lewat rapat gabungan, Katib ‘Aam PBNU hari ini adalah Bapak Prof. Dr. H Mohammad Nuh,” ujar Prof. Moh. Mukri, yang juga ditetapkan menjadi Wakil Ketua Umum PBNU Kelompok Sultan.

Sebelumnya, jabatan Katib ‘Aam PBNU yang diemban KH Akhmad Said Asrori. Selain Kiai Said Asrori, beberapa pengurus juga mengalami reposisi.  “Tapi nanti itu akan diserahkan tim, di mana tim itu diketuai langsung oleh Rais Aam dan juga Pj. Ketum PBNU,” ujar Prof. Mukri kepada awak media.

Baca juga :   Atasi Pengangguran, LaNyalla Minta Pemprov Jatim Dorong Pertumbuhan Ekraf

Selain soal reposisi, rapat tersebut juga membahas dan memutuskan dibentuknya panitia untuk menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) dan juga peringatan Hari Lahir Satu Abad NU versi Masehi.

Dalam Munas itu, lanjut Mukri, di antaranya juga akan membahas penyelenggaraan muktamar. “Masalah tempatnya, waktu persisnya, belum ditentukan. Tapi tadi fokus kita, di antaranya, adalah menyiapkan muktamar yang akan datang,” ujar dia.

Wartawan mencoba menghubungi KH Akhmad Said Asrori untuk mengonfirmasi terkait reposisi jabatannya tersebut. Melalui stafnya, Kiai Said Asrori saat ini tengah berada di Magelang, Jawa Tengah. “Saya sudah sampaikan ke Abah (KH Akhmad Said Asrori). Abah belum mau merespons dulu,” ujarnya, melalui aplikasi pesan singkat. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *