INDOSatu.co – BOJONEGORO – Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Pemkab Bojonegoro menggelar acara penting dua moment yang sedang terjadi maupun kegiatan yang akan datang. Yakni menggelar rapat koordinasi tim terpadu dalam rangka memerangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak serta menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1443 di Bojonegoro.
Terkait dua agenda penting tersebut, Pemkab bersama TNI, dan Polri akan terus berupaya dalam mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Bojonegoro. Sebab, terhitung mulai 14 Mei hingga 6 Juli, di Bojonegoro tercatat sebanyak 1.466 hewan terjangkit PMK. Rinciannya sebanyak 891 ekor sembuh, 8 potong paksa, dan mati 12 ekor.
Kepala Bakesbangpol Bojonegoro, Mahmudi, dalam laporannya mengatakan bahwa, pemerintah melalui BNPB telah menetapkan status keadaan tertentu darurat PMK pada hewan ternak. Hal itu sesuai Surat Keputusan Kepala BNPB Nomor: 47 Tahun 2022 pada 2 Juli 2022 yang lalu.
Dalam arahannya, Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir soal wabah PMK, terutama menjelang hari raya Idul Adha. Bupati Anna menjamin hewan-hewan ternak di Bojonegoro menjelang hari raya Idul Adha semuanya dinyatakan sehat.
‘’Insya Allah dagingnya juga aman dikonsumsi. Jadi, nggak usah khawatir,’’ kata bupati wanita pertama Bojonegoro itu.
Bukan hanya itu. Bupati Anna juga berharap agar dalam pelaksanaan salat ied hingga pemotongan hewan nanti dapat berjalan lancar. Karena itu, Pemkab bersama TNI, dan Polri akan terus berkolaborasi dan berupaya menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah.
Sedangkan Komandan Kodim 0813 Bojonegoro, Letkol (Arm) Arif Yudho Purwanto lebih banyak menjelaskan soal langkah dan upaya yang akan dilakukan menghadapi dua moment tersebut bersama lembaga lainnya.
Kata Letkol Arif, akan ada tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, serta Dinas Peternakan dan Perikanan yang bertugas melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Bojonegoro, yaitu Kecamatan Margomulyo, Padangan, Trucuk, Baureno, dan Gondang.
Harapannya, kata Letkol Arif, agar tidak ada hewan ternak yang keluar dan masuk membawa wabah ke wilayah Bojonegoro. Tim gabungan juga akan melakukan pengecekan, inventarisasi dan penyemprotan disinvektan, serta pemberian vaksinasi PMK hewan ternak milik. ‘’Sampai saat ini sudah mencapai 3.100 dosis vaksin PMK,’’ jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad menambahkan, bahwa dalam pelaksanaan hari raya Idul Adha 1443, rencananya akan melibatkan personel dalam pengamanan yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, dan Ormas Keagamaan, baik pengamanan dalam ibadah salat ied maupun pemotongan hewan kurban.
‘’Saya berharap pelaksanaan dua moment tersebut berjalan lancar. Sehingga masyarakat juga nyaman dalam menjalankan ibadah salat Ied,’’ kata AKBP Muhammad.
Selain bupati, rakor tersebut juga dihadiri Komandan Kodim 0813 Bojonegoro, Kapolres Bojonegoro, Sekretaris Daerah, Kepala Kemenag Bojonegoro, Asisten 1, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Forkopimca, serta tim terpadu penanganan konflik Kabupaten Bojonegoro. (*)