Haji Wasis Hasyim, Mantan Ketua PCNU Bojonegoro Periode 2008-2013 Wafat

  • Bagikan
BERKHIDMAH UNTUK UMAT: Almarhum Haji Wasis Hasyim, Ketua PCNU Bojonegoro periode 2008-2013. (foto dari jejaring WhattApps for INDOSatu.co)

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Warga Bojonegoro, terutama keluarga besar jamiyyah Nadhlatul Ulama (NU), berduka. Haji Wasis Hasyim, mantan ketua PCNU Bojonegoro 2008-2013 sekitar pukul 17.00, Kamis (17/3) menghadap Sang Khaliq. Wafatnya Wasis Hasyim meninggalkan duka mendalam bagi warga NU, juga dunia pergerakan dan aktivis organisasi di Bojonegoro.

Sebelum meninggal, Haji Wasis mengalami sakit yang lumayan lama. Almarhum yang fisik tubuhnya tinggi besar itu, belakangan diketahui terlihat kurus. Sejak mengidap stroke ringan, Kaji, panggilan akrab Wasis Hasyim, terus bertahan dan berjuang melawan penyakitnya itu. Tekad dan semangat Wasis untuk sembuh dari penyakitnya begitu sangat besar.

‘’Tetapi, Allah SWT punya rencana lain. Kaji dipanggil Allah dan wafat, tepat di malam Jumat. Insya Allah, Kaji husnul khatimah,’’ kata Muslih Fattah, salah satu keluarga dekat almarhum saat dihubungi INDOSatu.co, Kamis (17/3).

Baca juga :   Bupati Yuhronur Serahkan SK 894 Nakes Lamongan yang Diangkat Jadi PPPK

Di dunia pergerakan, kehidupan Wasis memang tidak jauh dari perjuangan. Sejak muda, alumni Ponpes Darul Ulum, Peterongan Jombang, Jawa Timur itu, selalu aktif berorganisasi. Setidaknya, ayah empat orang putra itu pernah menjadi Ketua PC GP Ansor pada tahun 1990-an. Almarhum terus berkhidmah pasca tidak menjadi ketua GP Ansor. Aktivitas organisasi beralih dan berlanjut di PCNU.

Beberapa jabatan strategis di PCNU Bojonegoro juga pernah diemban. Dan puncak karir organisasi, Wasis pernah menjadi Ketua PCNU periode 2008-2013. Karir tertinggi organisasi di tingkat kabupaten. ‘’Sebagian hidup almarhum memang untuk perjuangan, untuk organisasi. Menghidup-hidupi NU adalah tekad almarhum. Selama tenaganya dibutuhkan untuk umat, almarhum selalu melaksanakan dengan baik,’’ kata Muslih.

Baca juga :   Bawa Isu Perubahan Iklim, Gelar Farmer's Fun Day, Bupati Anna: Bojonegoro Akan Naik Kelas

Karena hidupnya untuk organisasi tersebut, tak heran jika almarhum memiliki banyak kolega dan jaringan yang luas. Keikhlasan almarhum berjuang di organisasi jamiyyah NU memang tidak diragukan. Almarhum juga mudah bergaul. Dengan siapapun, almarhum selalu akrab.

‘’Kalau untuk urusan umat, selama Kaji bisa melakukan dan mengerjakan, pasti ada jalan. Kaji orangnya ikhlas,’’ kata Muslih.

Baca juga :   Cegah Perkawinan Anak, Gandeng Usaid Erat, Pemkab Lamongan Gelar Lokakarya

Saat meninggal pun, di bidang keagamaan, kegiatan almarhum juga tidak luntur. Terbukti, hingga sekarang, almarhum juga masih memangku jabatan sebagai ketua Yayasan Ponpes Islahiyah, Kecamatan Kalitidu. ‘’Itu bukti, bahwa hidup almarhum tak jauh dari perjuangan,’’ kata Muslih.

Mewakili keluarga, Muslih memohon doa kepada, sanak, famili, dan warga Bojonegoro, siapapun dan dari latar belakang apapun, sudi kiranya memaafkan almarhum jika ada salah dan khilaf. Semoga Allah SWT memberi tempat terbaik untuk almarhum,’’ pungkas Muslih.

Rencananya, almarhum Haji Wasis Hasyim bakal dimakamkan di Pemakaman Umum Islam, di Desa Kalitidu, Kecamatan Kalitidu, pukul 09.00, Jumat (18/3). (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *