INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Klub sepak bola Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PSHW) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan menjuarai Liga 4 Asprov PSSI DIY dan melaju hingga babak 32 besar tingkat nasional. Capaian tersebut menjadi bukti nyata komitmen UMY dalam mengembangkan sepak bola Muhammadiyah sekaligus membina atlet muda berprestasi.
Manajer PSHW UMY, Agus Feriyanto, membagikan perjalanan dan strategi keberhasilan timnya dalam program podcast TVMu bertajuk “Merawat Sepak Bola Muhammadiyah melalui PSHW UMY” bersama Fajar Junaedi sebagai host, Sabtu (4/10).
Agus mengenang perjalanannya yang sudah terjalin sejak lama dengan sepak bola Hizbul Wathan. Ia mengaku telah bergabung dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) HW sejak duduk di bangku kelas 4 SD, bahkan ketika UMY masih berlokasi di Wirobrajan. Kala itu, ia hanya menjadi “camat” (cadangan mati), namun semangatnya tak pernah padam.
“Setelah berjenjang dari SSB ke tim senior HW, saya akhirnya kembali mengabdi di PSHW UMY. Klub ini merupakan kelanjutan dari HW yang kini berada di bawah pengelolaan UMY,” tuturnya.
Sejak dipercaya menjadi manajer PSHW UMY pada tahun 2021, Agus terus berjuang membangun tim, bahkan di tengah masa sulit pandemi COVID-19. Berkat kerja keras dan dukungan penuh kampus, PSHW UMY kini berkembang pesat. Salah satu bentuk dukungan datang dari Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., yang sangat fokus pada pembangunan fasilitas olahraga.
“Dukungan dari Rektor baru UMY sangat luar biasa, terutama dalam pembangunan lapangan sepak bola berstandar internasional,” ujar Agus.
UMY kini memiliki lapangan sepak bola berstandar internasional dengan kualitas rumput presisi dan sistem drainase modern. Meski baru akan diresmikan secara resmi pada November mendatang, fasilitas ini telah menarik perhatian sejumlah klub Liga 1 seperti Borneo FC dan Madura United yang tertarik menjadikannya lokasi pemusatan latihan (TC). Selain itu, UMY juga memiliki Student Dormitory yang dilengkapi fasilitas gym dan fitness center hanya berjarak 100 meter dari lapangan.
Selain melalui infrastruktur, komitmen UMY juga diwujudkan lewat beasiswa sepak bola bagi para atlet muda berprestasi. Pada tahun 2025, sebanyak delapan mahasiswa mendapatkan beasiswa penuh, termasuk bagi pemain yang sukses menembus kompetisi profesional seperti Liga 1. Skema ini memungkinkan mahasiswa berkuliah sambil meniti karier sepak bola profesional.
Agus juga mengungkapkan kabar menggembirakan: UMY berencana membuka Fakultas atau Program Studi Olahraga pada tahun mendatang, yang akan menjadi ruang baru bagi para atlet muda untuk mengembangkan potensi akademik dan olahraga secara bersamaan.
Menjawab pertanyaan mengenai rahasia sukses PSHW UMY yang berhasil meraih juara regional dan lolos ke tingkat nasional, Agus menegaskan bahwa kekuatan tim terletak pada perpaduan pemain mahasiswa dan lokal Bantul yang memiliki semangat juang tinggi.
“Kuncinya ada pada kombinasi pemain mahasiswa dengan pemain lokal yang punya semangat luar biasa. Filosofi kami adalah bermain dengan keras dan semangat tinggi, tapi tetap menjunjung sportivitas,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya filosofi bermain yang mengedepankan semangat dan fisik yang keras, namun tetap menjunjung tinggi sportivitas. “Di lapangan boleh bertarung, tapi di luar lapangan kita tetap bersalaman dan ngopi bareng. Itu semangat yang selalu kami jaga,” tambahnya.
Agus menutup perbincangan dengan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan PSHW UMY, termasuk UMY, BSI, BRI, Bank BPD DIY Syariah, dan PT Sinergi Visi Utama, atas kontribusi mereka dalam mendukung perjalanan PSHW menuju kancah nasional. (*)



