INDOSatu.co – JAKARTA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (GM-RI) mendatangi Kantor Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (1/8).
Tak urung, aksi demo yang digelar para mahasiswa itu memicu perhatian para pengendara jalan di jalan protokol tersebut. Menjadi perhatian para pengguna jalan karena aksi tersebut juga disertai aksi pembakaran ban.
Dalam aksinya, puluhan massa mahasiwa menuntut kepada aparat penegak hukum dan juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera bertindak cepat untuk memeriksa Dirjen Minerba dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Keduanya diduga terlibat dalam pusaran kasus korupsi kerja sama konsorsium (KSO) antara PT Aneka Tambang (Antam) Tbk dengan konsorsium penambangan ilegal dan jual beli bijih nikel di Blok Mandiodo Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang mengakibatkan kerugian negara Rp 5,7 triliun.
Berdasarkan pantauan INDOSatu.co di lokasi, dalam aksi unjukrasa di depan Kantor Kementerian ESDM tersebut, para mahasiswa melakukan orasi secara bergantian dan juga membakar ban sebagai bentuk perlawanan terhadap dugaan dan perilaku korupsi di Kementerian ESDM.
Aksi unjukrasa tersebut mendapatkan pengamanan dari jajaran Polres Metro Jakarta Pusat. Aksi demo mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (GM-RI) itu dipimpin oleh koordinator aksi Hasan.
Dalam orasinya, selain meminta aparat hukum segera memanggil dan memeriksa Dirjen Minerba dan Menteri ESDM yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 5,7 triliun, Hasan juga meminta Kemeterian ESDM bersih dari pejabat yang tidak bersih diri alias korup.
Selain itu, mereka juga mendesak Menteri BUMN untuk segera mengevaluasi, bila perlu mencopot Dirut PT. Aneka Tambang (Antam) Tbk karena diduga terlibat skandal kasus tindak pidana korupsi pertambangan nikel di Blok Mandiodo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. (*)



