Ketua DPD RI LaNyalla, Minta Sekolah Harus Punya Pelajaran Tanggap Bencana

  • Bagikan
ANTISPASI DINI: Ketua DPD Republik Indonesia, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta agar sekolah memiliki dan mengajari kurikkulum tanggap bencana yang berguna untuk diri sendiri maupun membantu orang lain.

INDOSatu.co – SURABAYA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menilai para siswa di sekolah harus mendapatkan kurikulum kebencanaan. Terutama yang berada di daerah yang rentan dengan terjadinya bencana.

Dijelaskan LaNyalla, kurikulum itu akan menjadi bekal bagi anak-anak untuk melindungi diri maupun membantu orang lain saat bencana terjadi. Terlebih, beberapa tahun ini bencana di berbagai daerah meningkat, baik banjir, gempa, longsor, erupsi, kebakaran maupun bencana alam lainnya.

Berbagai peristiwa itu seharusnya menjadikan pemerintah menyadari perlunya memberikan bekal pengetahuan kebencanaan bagi anak-anak baik prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana. LaNyalla memandang perlu ada kurikulum kebencanaan yang nantinya dimasukkan dalam mata pelajaran bagi anak-anak di semua tingkatan, baik sekolah dasar, menengah dan atas.

Baca juga :   Persekusi terhadap Rocky Gerung, Director PEPS: Polisi Harus Periksa Noviana, Caleg PDIP Cianjur

”Karena sejauh ini terjadi banyak korban akibat ketidaktahuan dalam menghadapi bencana,” ucap LaNyalla kepada INDOSatu.co, Kamis (10/3).

LaNyalla menambahkan, perempuan dan anak-anak merupakan kelompok yang rentan menjadi korban saat terjadi bencana. “Makanya perlu upaya yang tersistematis agar seseorang memiliki pengetahuan dan kemampuan bertindak tepat dan cepat pada saat sebelum, saat terjadi dan sesudah bencana,” papar dia.

Baca juga :   Meninggal, KPK Pastikan Kasus yang Menjerat Mantan Gubernur Lukas Enembe Berakhir

Pendidikan kebencanaan, lanjut LaNyalla, harus diajarkan sejak dini. Pendidikan kebencanaan ini juga bersifat jangka panjang. Sebab pengetahuan tersebut akan dibawa dan diaplikasikan hingga dewasa nanti. “Nantinya pengetahuan kebencanaan ini akan ditransfer pada keluarga, sehingga bisa memaksimalkan ketahanan keluarga dan masyarakat dalam menghadapi bencana,” ujarnya.

Dengan memiliki kesiapsiagaan saat bencana terjadi, kata dia, pada akhirnya mampu meminimalisasi korban jiwa, gangguan layanan, dan kerusakan. Tokoh Pemuda Pancasila itu juga mendorong perlunya sinergi antara Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana di daerah untuk menyiapkan kurikulum kebencanaan yang tepat. Para kepala daerah harus mendukungnya, sebagai salah satu upaya antisipasi penanganan kebencanaan.

Baca juga :   MK Tolak Gugatan Presidential Threshold DPD RI, LaNyalla: Kemenangan Sementara Oligarki

“Terkait dengan pengajar, sekolah-sekolah dapat melibatkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang terlatih, tim BPBD atau bisa juga melibatkan mahasiswa pecinta alam,” tukasnya mantan Ketua Umum PSSI tersebut. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *