Kunjungi Petilasan Situs Sejarah, Bupati Lamongan: Dapat Tanamkan Jiwa Nasionalisme

  • Bagikan
HARGAI PERAN ULAMA: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (tiga dari kiri) dan KH Achmad Muwafiq (dua dari kanan) saat menghadiri Istihlal dan Haul Mbah Buyut Kliteh, di Gunung Pegat, Desa Karangkembang, Kecamatan Babat.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Situs sejarah dapat dijadikan media untuk menanamkan jiwa nasionalisme bagi para generasi bangsa, Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat menghadiri kegiatan istihlal dan Haul Mbah Buyut Kliteh, di Gunung Pegat, Desa Karangkembang, Kecamatan Babat.

“Haul Mbah Buyut Kliteh yang diadakan rutin setiap tahunnya merupakan salah satu wujud pelestarian budaya. Mengunjungi petilasan-petilasan yang ada di Lamongan juga mampu menanamkan jiwa nasionalisme kepada kita semua, sehingga semakin cinta akan tanah air,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.

Baca juga :   Peringati HUT ke-61 Pramuka, Yuhronur Tanamkan Jiwa Tolong-Menolong

Menurut sejarah zaman Majapahit, Lamongan sudah menjadi daerah strategis. Yangmana terdapat jalan purbakala yang menghubungkan pusat kerajaan di Trowulan dengan Kambang Putih (pelabuhan Tuban) yang berada di pesisir utara. Sehingga, di Kota Soto ini banyak ditemukan petilasan leluhur. Salah satunya ialah Mbah Buyut Kliteh. Mbah Buyut Kliteh merupakan salah satu murid Sunan Gunung Jati yang mensyiarkan agama Islam di wilayah Babat.

Baca juga :   Beri Wadah Berekspresi, Pameran Pendidikan Semarakkan Hardiknas 2023 di Lamongan

Dibuka untuk umum, pelaksanaan Haul Mbah Buyut Kliteh dihadiri pula pendakwah kondang asal Jogjakarta, Ahmad Muwafiq. Ditegaskan oleh pendakwah yang akrab disapa Gus Muwafiq bahwa, sebagai umat muslim, harus menghargai sejarah pada zaman dahulu, salah satunya dengan mengunjungi petilasan guru agama pada masa lampau.

“Agama kita, agama Islam mengajarkan untuk menghargai sejarah, utamanya sejarah tentang syiar Islam. Maka kita sebagai umat Islam harus menyempatkan untuk mengunjungi serta mengirimkan doa kepada leluhur kita,” tegas Gus Muwafiq.

Baca juga :   76 Paskibraka Dikukuhkan, Bupati Lamongan: Semoga Bisa Jalankan Tugas dengan Baik

Petilasan yang terletak diatas Gunung Pegat tersebut hingga kini masih ramai dikunjungi peziarah, khususnya pada pasaran Wage. “Sampai sekarang petilasan Mbah Buyut Kliteh masih ramai peziarah, biasanya banyak yang datang pada pasaran Wage,” ungkap Ifa warga Desa Nguwok yang hadir pada haul siang hari ini. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *