INDOSatu.co – BOJONEGORO – TP PKK Kabupaten Bojonegoro Dian Adiyanti Adriyanto menaruh perhatian serius terkait isu pernikahan anak usia dini, baik secara nasional maupun daerah. Bukan hanya itu. Dian secara khusus juga memberi perhatian terhadap pola asuh pada anak.
Melalui kegiatan Kunjungan Kerja dan Pembinaan Tematik TP PKK Kab. Bojonegoro, Dian mengajak seluruh kader PKK se Kec. Kedungadem turut menggaungkan pencegahan pernikahan anak usia dini yang marak belakangan ini.
Selain dihadiri langsung oleh Pj. Ketua TP PKK Bojonegoro Dian Adiyanti Adriyanto, kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Pejok tersebut juga dihadiri pengurus PKK Kecematan Kedungadem serta pengurus PKK Desa Pejok, Senin (6/4).
Dalam sambutannya, Dian Adiyanti menjelaskan bahwa, menyongsong Indonesia Emas 2045, salah satu pilar yang menjadi perhatian pemerintah adalah pembangunan manusia. Sebagai pengurus dan anggota PKK, Dian berharap agar PKK Desa Pejok menjadi pelopor pencegahan pernikahan anak usia dini, baik lingkup keluarga hingga masyarakat sekitar.
Resiko pernikahan anak usia dini sudah banyak disampaikan dan menjadi pembahasan di berbagai kalangan masyarakat, pemerintah dan praktisi. Salah satunya adalah stunting dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga peningkatan angka perceraian. Fenomena tersebut menjadi fokus pemerintah pusat untuk terus ditekan.
Sebagai upaya, Pj. Ketua TP PKK Bojonegoro mengingatkan kepada seluruh pengurus dan anggota PKK untuk selalu menanamkan pendidikan agama dalam keluarga, dan membangun komunikasi keluarga yang harmonis, mendukung jenjang pendidikan anak. Sehingga, akan tercipta sumber daya manusia (SDM) Bojonegoro yang unggul.
“Keluarga menjadi representasi utama seorang anak dalam mengambil keputusan. Alangkah baiknya sebagai orang tua dapat menjadi teman bagi anak kita, dan memberikan pengaruh yang baik bagi anak dalam menentukan langkah,” kata Dian Adiyanti.
Dia bertharap, upaya pencegahan pernikahan anak usia dini dapat digaungkan oleh seluruh kader PKK di Bojonegoro. Pemkab sendiri juga berupaya memberikan beberapa fasilitas untuk mendukung upaya tersebut, dengan memberikan fasilitas pelatihan dan skill untuk bekerja, bantuan pendidikan dan beberapa program lainnya.
Mengakhiri sambutannya, Dian Adiyanti menyampaikan bahwa, upaya tersebut akan terus disampaikan dalam beberapa agenda kunjungan kerja di masa yang akan datang. Besar harapannya, kata Dian, akan muncul adanya kesadaran masyarakat untuk turut mendukung upaya pencegahan pernikahan anak usia dini, minimal lingkup terkecil, yaitu keluarga. (*)