INDOSatu.co – LAMONGAN – Wakil Bupati Lamongan, Jawa Timur, Dirham Akbar Aksara melantik 41 pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Lamongan, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Kamis (24/7).
Dilantiknya kepengurusan IWAPI Kabupaten Lamongan tahun 2025-2030, menjadi wadah pemberdayaan perempuan untuk mencapai kemandirian ekonomi, terutama di wilayah Kota Soto.
Mas Dirham, sapaan akrab Wakil Bupati Lamongan mengungkapkan, Pemerintah Pusat saat ini tengah menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih serta lainnya.
Hal itu, kata Mas Dirham, dapat menjadi peluang berwirausaha dengan membuka dapur-dapur MBG, maupun memasarkan produk UMKM melalui gerai-gerai di Koperasi.
“Saya berharap, ibu-ibu IWAPI bisa memanfatkan program-program dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah Kabupaten Lamongan. Bisa menjadi mitra strategis dengan pemerintah,” tuturnya.
Didukung kondisi geografis dan demografis Lamongan yang memadai karena memiliki potensi besar. Kekayaan bahari yang melimpah, masuknya Lamongan kedalam Gerbangkertosusila menjadi modal awal pengembangan usaha. Tak hanya itu, Pemkab Lamongan terus mendukung ekosistem usaha dari kelas UMKM hingga pengusaha.
Ketua DPD IWAPI Jawa Timur Susmiati Rahmawati mengatakan, pengusaha harus punya mental berani, sabar, dan telaten. “Hidup ini tantangan, peluang-peluang harus kita ambil kalau tidak, akan rugi besar. Ada peluang-peluang harus dikejar,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPC IWAPI Kabupaten Lamongan Anis Kartika Yuhronur usai dilantik berkomitmen, IWAPI Lamongan menjadi wadah pemberdayaan perempuan, sekaligus pengembangan usaha lokal.
“Kepengurusan saat ini, kita memang ambil yang usia muda 70 persennya usia produktif. Yang usia 60 tahun keatas kita masukan anggota kencana. Jadi pengurus harus rela waktu tenaga dan biaya, yang sepuh bisa memberikan saran masukan,” ujarnya.
Anis berpesan, anggota IWAPI mempunyai penyangga dan wadah, sehingga harus dimanfatkan dengan baik untuk mewujudkan perempuan yang berdaya dan mandiri secara ekonomi. (*)





