Luapan Banjir Bengawan Jero, Susahkan Warga Kemlagi Lor

  • Bagikan
DAMPAK BANJIR: Seorang pengemudi kendaraan roda tiga mengangkut warga desa setempat agar bisa sampai ke tempat tujuan masing-masing.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Banjir akibat luapan Bengawan Jero benar-benar menyusahkan warga Dusun Baru, Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Akibat banjir tersebut, aktivitas warga setempat menjadi terganggu.

Tarom, 35, warga desa setempat mengungkapkan, bahwa banjir yang melanda desanya itu sudah berlangsung kurang lebih satu bulan. “Banjir tak kunjung surut karena curah hujan di desa dan sekitarnya lumayan cukup tinggi,” kata Tarom kepada wartawan INDOSatu.co, Rabu (29/12).

Baca juga :   Peringati Kesaktian Pancasila, Pjs. Bupati Lamongan: Untuk Teguhkan Generasi Indonesia Emas

Berdasar pantauan INDOSatu.co di lokasi banjir, para pengendara motor juga mengalami mogok di tempat. Maklum, ketinggian banjir di lokasi mencapai antara 60 sentimeter hingga 70 sentimeter. Wahyu, 20, merupakan salah satu pengendara motor yang mengalami mogok di lokasi banjir. Itu terjadi karena dia nekat menerobos jalan di lokasi yang dikepung banjir.

Baca juga :   Acara Tilik Bateh, Bupati Anna Disambut Meriah Warga Bojonegoro di Papua

Kasun Dusun Baru, Desa Kemlagi Lor, Masrukin mengatakan, banjir tahunan ini sangat mengganggu aktivitas maupun pekerjaan warga Kemlagi Lor dan sekitarnya. Akses jalan utama dusun tersebut juga tergenang banjir dengan ketinggian air kurang lebih 70 sentimeter.

Dengan genangan banjir tersebut, akses jalan warga menuju ke kota juga terpaksa menggunakan mobil bak yang disediakan Pemkab Lamongan.

Baca juga :   Kabupaten Lamongan Bangun Literasi Berkualitas untuk Generasi Emas 2045

Masrukin dan juga warga setempat berharap, pada tahun anggaran APBD 2022 nanti, Pemkab Lamongan bisa meningkatkan ketinggian jalan, sehingga aktivitas warga tidak terhambat dan perekonomian akan kembali normal.

Selain jalan dan rumah warga, banjir juga mengakibatkan ratusan hektare tambak milik warga ikut terendam. Hingga kini, belum diketahui berapa kerugian materiil dan non materiil yang dialami warga desa tersebut. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *