Masuki Musim Tanam Kedua, Dirjen PSP Kementan Minta Pompanisasi Dimaksimalkan

  • Bagikan
BANTU PETANI: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (PDH Coklat) menyerahkan bantuan benih padi unggul untuk petani Lamongan di Desa Turi, Maduran, Lamongan, Selasa (19/2).

INDOSatu.co – LAMONGAN – Menghadapi musim tanam bulan April-September, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melalui Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian Ali Jamil memaksimalkan gerakan pompanisasi. Gerakan tersebut dinilai paling efektif untuk pengairan sawah tadah hujan di musim kemarau.

“Pompanisasi ini adalah untuk mengaktifkan sawah-sawah tadah hujan kita pada masa musim tanam kedua, dan kedepan ini, pada April-September ini musim tanam kedua. Selama ini tadah hujan kita di musim tanam dua ini tidak bisa tanam,” ujar Dirjen PSP Ali Jamil saat tanam padi di Desa Turi, Maduran, Lamongan, Selasa (19/2).

Baca juga :   Berkontribusi Gelorakan UMKM, Bupati Lamongan Dinobatkan Jadi Tokoh Penggerak Enterpreneur

Ali Jamil menjelaskan, secara nasional program pompanisasi ditargetkan 1 juta hektare lahan tadah hujan, 500 hektare di wilayah jawa, dan 500 hektare di wilayah luar jawa.

“Lamongan luas baku sawah terbesar nomor satu di Jawa Timur lebih dari 95 ribu, luas baku sawah di Jatim sekitar 1,21 juta hektar, ada sekitar 30 ribu sawah tadah hujan di Lamongan. Jadi, 30 ribu hektare tadi mohon diusulkan pompanya, bisa disebutkan pompanya saja atau sekalian rumah pompanya, ukurannya, berapa unit,” tambah Dirjen PSP itu.

Mendapat dukungan secara langsung dari Kementerian Pertanian, Bupati Lamongan Yuhronur Effendi (Pak Yes) mengapresiasi sekaligus menyambut baik program pompanisasi yang diharapkan dapat menambah musim tanam masyarakat.

Baca juga :   Momen Langka, Hiu Tutul Menepi di Pantai Paciran

“Dari 95.460 lahan baku ada 30.000 lahan yang tidak bisa ditanam atau tadah hujan, sehingga kita menyambut baik apa yang disampaikan Pak Dirjen. Kita akan segera mencari titik-titik itu dan saya yakin akan disambut baik oleh petani 30.000 hektare lahan tadah hujan ini bisa meningkatkan IP-nya (indeks pertanaman) setidaknya menjadi dua,” ucap Pak Yes.

Sebelumnya, Dirjen PSP Kementan Ali Jamil didampingi Bupati Lamongan dan jajaran Forkopimda meninjau secara langsung pompa air di Desa Pringgoboyo Maduran. Pompa tersebut mampu mengcover 224 hektare lahan di Desa Pringgoboyo dan Desa Turi, menggunakan sistem saluran yang dibuat untuk menaikan air dari sungai Bengawan Solo ke saluran irigasi yang dialirkan kesaluran tersier untuk mengairi lahan pertanian.

Baca juga :   Khusus untuk Warga Bojonegoro, Pemkab Sediakan Beragam Beasiswa Rp 34,6 Miliar

Sementara itu, menyambut musim tanam kedua bulan April-September, Kementrian Pertanian memberikan bantuan benih padi inbrida untuk 16 ribu hektare senilai Rp 5,443 miliar, benih jagung hibrida untuk 12 ribu hektare senilai Rp 10,8 miliar, 2 pompa air 8 dim, serta, asuransi pertanian senilai Rp 69,24 juta. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *