Media Gathering, Pj. Bupati Adriyanto Sampaikan Kinerja Kenaikan Belanja APBD Bojonegoro

  • Bagikan
SAMPAIKAN KINERJA: Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto (tengah) didampingi Sekda Nurul Azizah (kanan) menyampaikan sambutan di acara Media Gathering sekaligus Buka Puasa Bersama dengan para jurnalis di Gedung Putih Pemkab Bojonegoro, Rabu (13/3).

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Statemen menarik datang dari Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto, terkait terus meningkatnya belanja daerah melalui APBD Bojonegoro dari tahun ke tahun. Fenomena tersebut dinilai baik karena dengan beredarnya uang di lapisan bawah, maka dipastikan akan menggairahkan ekonomi masyarakat Bojonegoro.

Pernyataan tersebut disampaikan Adriyanto saat acara Buka Puasa Bersama yang dibalut Media Gathering yang digelar di Gedung Putih Pemkab Bojonegoro bersama para jurnalitis yang meliput di wilayah Bojonegoro. Saat menyampaikan kenaikan belanja APDB dari tahun ke tahun itu, Adriyanto didampingi Sekda Nurul Azizah, dan beberapa pejabat di lingkungan pemkab lainnya.

Disampaikan Adriyanto, bahwa pelaksanaan APBD 2023 sudah selesai. Dan kemungkinan, kata dia, pada Maret ini, nota APBD  2023 akan diserahkan ke Pemprov Jawa Timur untuk keperluan koreksi. Yang pasti, ungkap Adriyanto, belanja 2023 naik lebih tinggi 28% daripada belanja APBD pada 2022.

Baca juga :   Didukung Penuh Pj. Bupati, Siswa SLB Raih Juara 1 di O2SN Tingkat Nasional

”Mudah mudahan pada 2024 mendatang, belanja APBD bisa jauh lebih baik lagi,” kata Adriyanto.

Adriyanto mengungkapkan bahwa, hampir semua struktur ekonomi sangat berpengaruh di Kabupaten Bojonegoro, salah satunya adalah pemasukan dana bagi hasil minyak (DBH). Dan semua tahu bahwa hasil tambanag memberi masukan yang besar kepada Bojonegoro. Tambang minyak Bojonegoro selama ini dikelola oleh ExxonMobil maupun Pertamina.

”Hampir DBH dari minyak itu sebesar 50% berpengaruh di Bojonegoro. Kalau produksi ExxonMobil atau Pertamina turun, DBH kita (Bojonegoro, Red) akan turun juga,” kata pria asli Palembang, Sumatera Selatan ini.

Baca juga :   Jelang Misa Malam Natal, Pj Bupati Bojonegoro dan Forkopimda Kunjungi Sejumlah Gereja

Karena itu, ungkap Adriyanto, Bojonegoro perlu mengembangkan sektor ekonomi industri lokal maupun UMKM, sehingga pertumbuhan akan terus terjaga tanpa ketergantungan dari DBH minyak seperti yang terjadi selama ini.

”Sektor ekonomi apa saja. Pariwisata, UMKM, Pertanian, dan sebagainya. Sehingga Bojonegoro tidak bergantung pada hasil migas semata,” kata Adriyanto.

Diantara kenaikan belanja yang besar itu, yakni belanja untuk pembebasan lahan Waduk Karangnongko yang dibeli dari warga. Sedangkan terkait beberapa perizinan yang harus diselesaikan, Adriyanto meyakini akan segera dibereskan seiring berjalannya waktu terkait pembangunan Waduk Karangnongko tersebut.

Baca juga :   Kenalkan Potensi Ekonomi Bojonegoro, UMKM Pamerkan Ekraf di Anjungan Jatim TMII

Sementara itu, menyikapi kondisi banjir yag melanda Bojonegoro dalam beberapa hari terakhir ini, Adriyanto mengapresiasi penannganan cepat yang dilakukan BPBD. Kondisi banjir di Bojonegoro diakui Adriyanto sudah mulai surut. Beberapa warga dievakuasi juga sudah banyak yang pulang ke rumah masing-masing.

”Terutama banjir di Baureno sudah agak surut. Mudah-mudahan akan kembali normal seperti biasa. Begitu juga penanganan banjir yang terjadi Bojonegoro Kota, juga sudah surut,” kata Adriyanto.

Di bidang jamina kesehatan, Adriyanto juga mengaku bahwa pada 2024 ini, semua waraga Bojonegoro harus sudah terdaftar serta mendapat fasilitas BPJS. ”Terutama yang sudah bekerja, wajib untuk memiliki BPJS,” pungkas Adriyanto. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *