Menkop dan Rocky Hadir, Jadi Pemantik Buruh dan Gerakan Koperasi

  • Bagikan
DIHADIRI TOKOH: Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat (paling kanan) bersama Rocky Gerung dan Menkop Ferry Juliantono saat menghadiri acara di PT. Yamaha Music Manufacturing Indonesia (YMMI) yang digelar Sabtu (29/11).

INDOSatu.co – BOGOR – Musyawarah unit kerja di PT. Yamaha Music Manufacturing Indonesia (YMMI) yang digelar di bilangan Kabupaten Bogor, Sabtu (29/11) terasa sangat istimewa. Betapa tidak, selain mengundang para aktivis buruh lokal Bogor, kegiatan tersebut juga dihadiri kritikus Rocky Gerung dan Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

Kehadiran Rocky dan Ferry memberikan perspektif bagi gerakan koperasi dan buruh. Selain kedua tokoh, acara tersebut juga dihadiri Presiden Direktur YMMI Kenichi Tsucia dan Direktur SDM Chilmar serta Ketua PUK LEM SPSI Gora Alfred FM. Sedangkan para tokoh buruh yang hadir, antara lain Wahidin dari PPMI, Sunarno dari KASBI, Rudi HB Daman dari GSBI, Sunarti dari SBSI 92 dan juga Jumhur Hidayat dari KSPSI.

Menkop Ferry Juliantono sendiri hadir usai mengkonsolidasikan 100 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Bogor. Dalam arahannya, Ferry mengatakan, bahwa saat ini sedang terjadi pergeseran paradigma dari ekonomi yang terlalu kapitalistik menuju ekonomi yang berorientasi kerakyatan.

Baca juga :   Kunjungi Hotel Mexolie Kebumen, Bamsoet Dorong Peningkatan PAD Sektor Pariwisata 

“Pergeseran paradigma tersebut telah digariskan oleh Presiden Prabowo. Ini adalah tugas ideologis yang diberikan Presiden kepada saya selaku Menkop. Karena dukungan penuh dari Presiden pula, berbagai hambatan dengan mudah bisa diatasi,” kata Ferry.

Selanjutnya, Ferry juga menjelaskan bahwa masyarakat desa harus bisa lebih produktif dengan berkoperasi. Sesuatu hal yang bisa meningkatkan produktivitas dan menghasilkan pendapatan serta menyerap lapangan kerja harus didukung. Karena itu, kata Ferry, pemerintah sekarang mendorong dan memfasilitasi dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) itu.

Baca juga :   Dampingi AHY Kunjungi Pabrik Boneka Aurora, Syarief Hasan Dukung Peningkatan Ekspor

“Koperasi diharapkan bisa menjadi koperasi produksi, distribusi dan juga simpan pinjam untuk mengatasi para maraknya rentenir. Akan ada lebih dari 80 ribu gudang dan outlet penjualan yang dilengkapi alat untuk menyimpan berbagai hasil panen di desa, seperti untuk sayuran dan buah-buahan, termasuk tentunya hasil tangkapan ikan untuk desa pantai,” tegas Ferry.

Sementara itu, kritikus Rocky Gerung lebih menyoroti hubungan kerja antara buruh dan pengusaha. Menurutnya, perjanjian antara buruh dan pengusaha itu bukan semata perjanjian ekonomi, melainkan perjanjian sosial. Artinya, kata Rocky, bila secara sosial rasa keadilan tidak dirasakan, maka bisa dibatalkan oleh protes sosial dari kaum buruh.

Senada dengan Menteri Koperasi, Rocky Gerung yang sering dijuluki filsuf itu juga menekankan bahwa buruh dan koperasi merupakan suatu gerakan. Karena berupa gerakan, maka keberhasilan gerakan ini akan bisa mengubah paradigma sistem pembangunan yang sebelumnya berorientasi individual kapitalistik menjadi lebih bersifat kerakyatan atau sosialistik.

Baca juga :   Dorong Pemanfaatan Potensi Nikel Indonesia, Bamsoet: Demi Kemakmuran Masyarakat

Saat menyoroti Menteri Keuangan Purbaya Sadewa yang menginginkan ekonomi bangkit kembali, Rocky menyebut Purbaya benar dalam situasi ekonomi yang sedang drop tidak memajaki rakyat. Namun tidak sekedar itu, kebijakan dari Purbaya itu harus bisa menghasilkan harapan.

“Harapan itu adalah kebijakan yang bisa menumbuhkan industri secara sehat, bukan menjadi bancakan partai politik. Industri adalah motor pertumbuhan, dan pada saat yang sama, koperasi harus diaktifkan dan bukan sekedar tebengan industri. Koperasi adalah entitas penuh atau bukan sekedar catatan kaki dari industrialisasi,” pungkas Rocky. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *