INDOSatu.co – PARIS – Merasa bersalah dalam kasus perampokan yang berujung raibnya delapan permata dan berlian peninggalan Raja Napoleon, Direktur Museum Louvre, Laurence des Cars akhirnya mengundurkan diri. Sebelum mengundurkan diri, Des Cars mengungkap bahwa faktor pengamanan museum dinilai tidak memadai.
Saat diinterogasi Senator Prancis, Des Cars menceritakan kronologi bagaimana kawanan perampok menjalankan aksinya pada Ahad pagi yang berhasil membawa kabur perhiasan senilai sekitar 88 juta euro atau sekitar Rp 1,7 triliun tersebut.
Pencurian di Museum Louvre, kata Des Cars, menjadi pelajaran berharga untuk memperbarui sistem pengawasan keamanan di museum-museum di Prancis yang selama ini terlalu longgar.
“Meskipun kami telah berupaya keras, meskipun kami telah bekerja keras setiap hari, kami tetap gagal,” ujar Des Cars kepada para anggota parlemen dalam pernyataan publik pertamanya dilansir AFP sejak terjadinya perampokan pada Ahad lalu.
Des Cars mengatakan, sebenarnya semua alarm berfungsi selama perampokan itu, tetapi ia mengakui bahwa kamera keamanan tidak cukup mencakup titik ruangan yang digarong kawanan perampok.
“Satu-satunya kamera yang dipasang diarahkan ke arah barat, itu pun tidak mencakup balkon lokasi jalan yang dibobol pelaku. Ada beberapa kamera perimeter, tapi sudah tua,” jelas Des Cars. Pengawasan terhadap dinding luar museum juga sangat tidak memadai.
Presiden Prancis Emmanuel Macron memerintahkan percepatan langkah-langkah keamanan di Museum Louvre setelah museum tersebut membuka kembali pintunya untuk wisatawan.

Usai kejadian yang mengguncang Prancis itu, Des Cars mengaku telah mengajukan pengunduran diri. Sayangnya, Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menolak pengunduran diri Des Cars tersebut.
Saat ini pengunjung museum datang membludak. Museum dibuka pukul 9 pagi (07:00 GMT), meskipun Galeri Apollo,– lokasi pencurian masih tetap tutup.
Para pencuri membawa kabur delapan barang berharga, termasuk kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon kepada istrinya, Permaisuri Marie-Louise, dan sebuah diadem yang dulunya milik Permaisuri Eugenie, yang dihiasi hampir 2.000 berlian.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez mengaku telah mengerahkan penambahan 100 petugas penyidik untuk memburu pelaku. “Saya yakin sekali, itu sudah pasti, bahwa kita (polisi, Red) akan menemukan pelaku,” ujar Laurent Nunez. (*)



