Merasa Ewuh Pakewuh, Doli Kurnia: Erwin Mestinya Tidak Perlu Ungkit Pihak Lain

  • Bagikan
TENTUKAN LANGKAH LANJUTAN: Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, jika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan mengubah sistem pemilu menjadi proporsional tertutup alias coblos partai di Pemilu 2024, maka kemungkinan situasi politik yang tak kondusif.

INDOSatu.co – JAKARTA – Partai Golkar merasa ewuh pakewuh buntut pernyataan Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang mengungkit persoalan utang-piutang antara Anies Baswedan  dan Sandiaga Salahuddin Uno. Guna meredam agak persoalan tidak melebar, Partai Golkar memberi diduga memberi teguran terhadap keponakan manta Wapres, Jusuf Kalla itu.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, persoalan utang piutang itu merupakan urusan Anies dan Sandiaga serta partai politik pendukungnya. Karena itu, kata Doli Kurnia, tidak tepat jika Erwin Aksa sebagai pengurus Partai Golkar mengomentari persoalan utang itu.

Baca juga :   AMIN Dapat Nomor Urut 1, Syaikhu: Insya Allah Menang dan Kita Satukan Bangsa

“Erwin Aksa itu pengurus DPP Golkar, saya kira enggak perlu mengomentari urusan parpol lain. Selain itu, komitmen tokoh di luar Golkar itu bukan kewenangan kita,” kata Doli kepada wartawan, Jumat (10/2).

Sebagaimana diungkap Erwin Aksa, Anies Baswedan masih memiliki utang sebesar Rp 50 miliar ke Sandiaga Uno. Peristiwa itu terjadi pada saat Pilgub DKI Jakarta tahun 2017.

Baca juga :   Usulkan Sanksi Terhadap Ridwan Hisjam, Sekwankar Partai Golkar: Firman Tak Punya Kapasitas

Bongkar-bongkaran itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored berjudul “Nasdem ‘Serahkan Diri’ ke Golkar: Ternyata Anies Masih Utang Rp 50 M ke Sandiaga Uno” yang diunggah pada Sabtu (4/2).

“Waktu putaran pertama ya, ya logistik juga susah. Jadi ya yang punya logistik kan Sandi, Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus dan sebagainya. Ya intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali ya,” ujar Erwin.

Baca juga :   Peluang Erick di Pilpres, Fernando: Lebih Bisa Diterima Semua Kalangan dan Parpol

Erwin menjelaskan, Sandiaga yang mempunyai likuiditas bagus memberikan sejumlah pinjaman kepada Anies. Utang diberikan karena pada putaran pertama pasangan ini sedang tertatih-tatih.

“Jadi, kira-kira begitu, yang itu saya lihat. Nilainya berapa ya, Rp 50 miliar barangkali. Saya kira belum (lunas) barangkali ya,” pungkas Erwin. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *