Minta TNI-Rakyat Bersatu, 12 Tokoh Jawa Barat Silaturrahmi dengan Pangdam III Siliwangi

  • Bagikan
GAYENG PENUH KEAKRABAN: Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo (tengah) bersama 12 tokoh Jawa Barat foto bersama usai silaturrahmi di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh 69 Bandung, Selasa (23/5).

INDOSatu.co – BANDUNG – Para tokoh Jawa Barat menemui Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo di Makodam III Siliwangi Jalan Aceh 69 Bandung, Selasa (23/5). Kunjungan silaturahmi itu dimaksudkan untuk mendiskusikan berbagai permasalahan bangsa yang menjadi perhatian masyarakat Jawa Barat.

Dalam pertemuan dalam suasana gayeng dan penuh keakraban itu, Pangdam yang juga putra mantan Wapres Try Sutrisno itu menjelaskan berbagai program yang dijalankan oleh Kodam III Siliwangi di berbagai daerah dalam rangka keikutsertaan TNI dalam mengatasi masalah kemasyarakatan, khususnya upaya meningkatkan kesejahteraan baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan lainnya.

Kebersamaan TNI bersama rakyat adalah misi utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan keamanan yang harus terjamin. Siliwangi adalah Jawa Barat dan rakyat Jawa Barat adalah Siliwangi. Panglima dan para tokoh sangat menggarisbawahi moto tersebut. TNI selain sebagai tentara nasional dan profesional, juga sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang.

Baca juga :   Janjikan THR segera Cair, Sri Mulyani: Presiden sedang Rampungkan Keppres

Kedua belas tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah H. Dindin S Maolani, SH, KH Athian Ali Da’i Lc, MA, Prof. DR. dr Herman Susanto, SpOG (K), Mayjen TNI Purn Deddy S Budiman, Prof. DR. KH Sanusi Uwes, MPd, DR. Ir H. Memet Hakim, H. Memet Hamdhan, SH, MSc, Ir. H. Tito Rusbandi, HM Rizal Fadillah, SH, Ir. Syafril Sofyan, Bc Teks, Radhar Tribaskoro, SE, MSi, dan BrigjenTNI Purn Koen Priyambodo.

Melalui juru bicaranya, HM. Rizal Fadillah, setidaknya ada tiga substansi yang dipahami sama dalam rangka kebaikan bangsa ke depan dalam silaturrahmi tersebut, yakni;

Baca juga :   Komisi III Pastikan 'Fit and Proper Test' Calon Hakim MK Berlangsung Transparan

Pertama, ungkap Rizal, TNI dan rakyat harus tetap bersatu dan tidak boleh diadu domba oleh kepentingan pragmatik mana pun. Ideologi dan Konstitusi menjadi perekat dari kebersamaan. Sebagai tentara pejuang, TNI berjuang untuk menjaga kedaulatan negara dan kedaulatan rakyat.

Kedua, mewaspadai dan mengantisipasi cara berpolitik menghalalkan segala cara demi tujuan tercapai. Mengabaikan etika dalam kehidupan berbangsa terutama menghadapi Pemilu 2024. Pengawasan dan konsistensi penegakan hukum adalah keniscayaan.

Dan ketiga, pinta Rizal, para tokoh Jawa Barat siap mendukung dan menindak lanjuti komitmen Pangdam III Siliwangi dalam membangun early warning system bagi pelaksanaan proses politik yang adil, jujur, transparan. Siap bersama-sama melawan berbagai kecurangan.

Baca juga :   Jadi Tersangka, Hari ini, Napoleon Diperiksa Propam terkait Kece

Silaturahmi berkelanjutan dinilai konstruktif bagi upaya membangun masyarakat maju dan sejahtera dengan iklim politik yang lebih baik ke depan. Tentu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang bukan semantik atau sloganistik.

Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo menyoroti hasil riset tentang kekuasaan kini yang semakin oligarkis dan para tokoh masyarakat setuju perlu adanya perubahan ke arah kehidupan yang lebih demokratis. Mayjen Kunto dan para tokoh sepakat bahwa oligarki telah menyengsarakan dan menindas rakyat.

TNI kini dituntut untuk melangkah lebih cepat dan berani mengambil posisi strategis sebagai pembela kepentingan rakyat. Tegak lurus pada negara bukan pada kekuasaan. (zal/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *