Muktamar PPP Memanas, Sambutan Pembukaan, Mardiono Disoraki

  • Bagikan
LANGSUNG PANAS: Suasana Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9).

INDOSatu.co – JAKARTA – Baru dibuka, gelaran Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9), mulai memanas. Padahal rencananya, momen musyawarah tertinggi partai lima tahunan itu bakal berlangsung sampai Senin (29/9) mendatang.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP M Arwani Thomafi mengatakan, saat ini sudah ada beberapa nama yang masuk ke dalam bursa calon ketum PPP periode 2025-2030. Setidaknya, ada tiga nama yang paling banyak dibicarakan di media massa.

“Kan kalau di media ada nama Bapak Agus Suparmanto, Bapak Mardiono, ada Bapak Husnan Bey Fananie. Itu yang di media,” kata Arwani.

Munculnya tiga nama itulah yang membuat muktamar jadi ajang kasak kusuk. Terbukti, beberapa saat usai pembukaan, muktamar sudah berjalan panas. Bahkan, sempat terjadi aksi lempar bangku besi di antara para peserta muktamar.

Baca juga :   Tidak Temukan Mens Rea, Hakim Vonis Tom Lembong 4,5 Tahun

Wakil Ketua Umum DPP PPP Rusli Effendi meminta agar para peserta atau muktamirin dapat menahan diri selama pelaksanaan Muktamar X PPP. Ia mengingatkan agar para muktamirin dapat berperilaku sesuai ajaran agama Islam, yang notabene menjadi dasar bagi PPP.

Menurut dia, perbedaan pendapat pasti selalu terjadi dalam pemilihan ketua umum. Namun, perbedaan pendapat itu harus tetap mengedepankan kesantunan. “Jadi kami minta untuk semua muktamirin menahan diri untuk tidak mencederai proses pelaksanaan Muktamar X,” kata Rusli.

Rusli menyebut, PPP yang notabenenya partai Islam, tidak sepatutnya mengedepankan perkelahian dan keributan. Ia pun menilai adanya keributan itu justru akan membuat masyarakat antipati terhadap PPP.

Baca juga :   Gugat AD/ART, Rahmad: Demokrat Tak Ingin Dikuasai Tirani-Diktator

Suasana menjadi gaduh saat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menyampaikan sambutan. Mardiono terus mendapatkan sorakan karena dianggap menjadi biang tidak adanya perwakilan PPP di lembaga perwakilan (DPR RI).

Sejumlah peserta meneriakkan kata-kata yang mendiskreditkan saat Mardiono memberikan sambutan. Kata-kata itu dilontarkan tidak lain untuk mengganti era kepemimpinan Mardiono di partai berlambang Kakbah itu, karena dianggap gagal meraih kursi di DPR.

Usai menyampaikan sambutan, Mardiono menilai, adanya perbedaan pendapat itu merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan demokrasi. Namun, ia menyayangkan penyampaian perbedaan pendapat yang dilakukan dengan cara yang tidak semestinya.

Baca juga :   Alumni HMI se-Indonesia Kumpul di Yogyakarta, Deklarasi Dukung Pasangan Anies-Gus Imin

“Tentu kita berada dalam demokrasi itu ada perbedaan. Namun memang perbedaan itu harus juga mengedepankan asas-asas kepatutan. Perbedaan tentu itu bukan merupakan hal yang kemudian menjadi riuh-riuh. Jadi, saya menyayangkan,” kata Mardiono.

Ia menilai, perbedaan pendapat dapat menjadi sebuah perjuangan apabila disampaikan dengan akal sehat. Karenanya, penyampaian perbedaan pendapat itu semestinya disampaikan dengan cara-cara yang santun.

Diketahui, Mardiono merupakan salah satu nama yang masuk bursa calon ketua umum PPP. Selain Mardiono, ada juga nama Agus Suparmanto dan Husnan Bey Fananie. Diantara tiga nama itu, Agus Suparmanto dan Mardiono yang bakal bersaing ketat. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *