INDOSatu.co – LAMONGAN – Pasca Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, di sejumlah pasar di Kabupaten Lamongan terjadi penurunan harga bahan pokok, salah satunya cabai rawit, Minggu (16/1).
Harga cabai rawit yang semulanya mencapai Rp 100 ribu perkilogram di akhir tahun 2021, kini harga tinggal separuh lebih, yakni kisaran Rp 30 ribu per kilogram.
Suiman, 36, seorang pedangan sayur keliling yang setiap hari belanja di Pasar Agrobis Babat, mengungkapkan, bahwa harga cabai rawit memang sudah turun dari setengah harga lebih, “Harga cabai rawit sekarang tinggal Rp 26 ribu per kilogram,” kata dia.
Dikatakan Suiman, harga cabai ini mulai turun sejak sepekan setelah tahun baru. Dan tren penurunannya hampir terjadi setiap hari. Hanya saja, hari ke-16 pasca Tahun Baru 2022 belum bisa menyentuh harga terendah seperti sebelum Nataru. “Lha sebelum Nataru harga terendah sampai Rp 25.000 per kilogram,” kata Suiman.
Harga cabai rawit yang mengalami penurunan itu terpantau di Pasar Sidoarjo, Sukodadi, Agrobis Babat, Pasar Lama Babat, Sekaran, Blimbing, dan Paciran.
Sementara di sisi lain, ada kenaikan harga tomat, meski tidak signifikan seperti harga cabai rawit. Untuk tomat buah, harganya pada angka Rp 15.000 per kilogram, tomat sayur Rp 13.000 per kilogram.
“Kalau harga tomat, naiknya tidak sampai setinggi kenaikan harga cabai,” kata Maisaroh, pedagang di Pasar Sidoarjo, Minggu (16/1).
Kenaikan harga tomat, lanjut Maisaroh, tidak sampai memicu keluhan konsumen, karena kebutuhan tomat tidak sebanyak kebutuhan bahan pokok, seperti cabai rawit.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, M. Zamroni mengatakan, memang pasca Nataru sudah ada penurunan harga dari sejumlah bahan pokok. “Penurunan harganya boleh dibilang merata,” katanya, Minggu (16/1/). (*)



