PDIP Tolak Timnas Israel ke Indonesia, HNW: Mestinya Pemerintah Punya Sikap Sama

  • Bagikan
TOLAK ISRAEL: Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengapresiasi sikap MUI, Muhammadiyah, PDIP, parpol, dan elemen masyarakat lain yang menolak keikutsertaan Timnas Israel mengikuti Piala Dunia U-20 di Indonesia.

INDOSatu.co – JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, Lc,MA mengapresiasi sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan komponen masyarakat lainnya, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Muhammadiyah yang menolak kedatangan Timnas Sepakbola Israel pada penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. HNW, saaan akrab Hidayat Nur Wahid, juga mengingatkan Pemerintah Indonesia, sehingga punya sikap yang sama.

“Sikap PDIP melalui Ketua DPP Bidang Keagamaan dan Ketua Bamusi Prof. Dr. Hamka Haq, dan kader PDIP yang merupakan Gubernur Bali, I Wayan Koster secara terbuka menolak kedatangan Timnas Israel main di Bali/Indonesia, sudah sesuai dengan konstitusi dan teladan yang pernah dicontohkan oleh Presiden Soekarno,” kata HNW melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (22/3).

Karena itu, kata HNW, tidak ada alasan bagi Pemerintah dan PSSI untuk tidak mengikuti sikap penolakan tersebut, dan menindaklanjutinya dengan mendesak FIFA untuk mencabut keikutsertaan Israel dalam ajang Piala Dunia U-20, sebagaimana pada tahun 1972 IOC karena masalah kemanusiaan pernah mencabut keikutsertaan Rhodesia hanya beberapa hari sebelum penyelenggaraan Olimpiade, sehingga Rhodesia tidak bisa ikut bertanding dalam Olimpiade musim panas di Munich.

HNW menilai, sikap dan alasan PDIP ini merupakan kelanjutan dari sikap yang lebih dahulu disampaikan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam menolak kehadiran Timnas Israel. Diharapkan, dengan semakin banyaknya partai yang mengedepankan prinsip ketaatan pada Konstitusi, antara lain Pembukaan UUD NRI 1945 yang oleh MPR dinyatakan tidak dapat diubah, maka penolakan terhadap penjajahan dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina akan makin bisa diwujudkan dengan menolak segala bentuk penjajahan seperti yang dilakukan Israel terhadap Palestina sejak tahun 1948 hingga 2022, bukan makin memberi ruang bagi terwujudnya Palestina Merdeka, bahkan lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya sebagaimana dilaporkan oleh PBB pada Juni 2022 lalu.

Baca juga :   Cristiano Ronaldo Resmi Kembali Pakai Nomor Punggung 7

Lebih lanjut, HNW menuturkan bahwa, sikap PDIP dan MUI ini bukan hanya perlu diapresiasi, tetapi juga perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah. Semua tahu bahwa PDIP merupakan partai utama pengusung pemerintahan Presiden Jokowi. Karena itu, sudah seyogyanya, Pemerintah mengikuti dan bisa menjadikannya sebagai kebijakan luar negeri pemerintah. Apalagi sikap luar negeri Pemerintah sudah disuarakan dengan sangat jelas dan tegas oleh Menlu RI di forum PBB.

”Karena itu, mestinya pemerintah segera berkomunikasi dengan FIFA agar Israel dicoret dari mengikuti Piala Dunia U-20 di Indonesia,” ujar alumni Ponpes Modern Darussalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur ini.

Menurut HNW, komunikasi dengan pihak FIFA ini harusnya segera dilakukan. Sebagaimana dilakukan oleh Qatar, tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Agar kekhasan aturan di Qatar seperti larangan minuman keras di dalam stadion dan juga larangan kampanye LGBT di dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 diterima dan dihormati oleh FIFA. Dan FIFA menerima, bahkan Presiden FIFA mengapresiasi sukses Qatar sebagai tuan rumah.

Baca juga :   Kalah 2-1 dari China, Gol Pertama Lawan karena Kesalahan Komunikasi Pemain Belakang

”Jadi, sebagai tuan rumah yang mempunyai karakter Konstitusional, harusnya Indonesia juga punya bargaining untuk menolak hal-hal yang bertentangan dengan prinsip yang diatur oleh konstitusi yang berlaku di negara kita,” beber politisi asli Klaten, Jawa Tengah ini.

MPR akan mendukung Indonesia agar tetap sukses sebagai penyelengara Piala Dunia U-20, seperti Qatar itu. Meski demikian, Indonesia juga harus mempunyai bargaining yang kuat untuk berkomunikasi dengan FIFA. Sekaligus menyadarkan FIFA untuk tidak menerapkan standar ganda, karena FIFA toh juga sudah memberlakukan larangan terhadap Timnas Rusia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022, karena sudah satu tahun melakukan invasi ke Ukraina.

”Sedangkan Israel lebih parah dari itu. Sudah lebih 60 tahun menginvasi Palestina dan menjarah lebih dari 80 persen tanah Palestina,” tambahnya.

Apalagi, lanjut Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, urusan melarang atau memboikot ikut dalam kegiatan olahraga terhadap suatu negara yang melanggar prinsip kemanusiaan, juga sudah seringkali dilakukan masyarakst olahraga internasional. Misalnya dalam ajang Olimpiade, Afrika Selatan pernah dilarang oleh IOC mengikuti Olimpiade selama 20 tahun dari kurun waktu 1964-1988 karena kejahatan apartheid yang dilakukan oleh pemerintahnya.

Baca juga :   Ikuti Kapolri Cup 2023, Ketua MPR RI Raih Juara Dua Eksebisi Tembak Pistol Eksekutif Duel Plat

Politik Apartheid ini, kata HNW, juga dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Hal itu jelas disebutkan Amnesty Internasional yang merilis laporannya, bahwa telah terjadi kejahatan apartheid oleh pemerintah Israel di Palestina. Karena itu, penolakan seperti ini bukan urusan olahraga, politik atau agama semata, tetapi juga urusan kemanusiaan.

Kata HNW, semua tentu sepakat bahwa kemanusiaan itu berada di atas segalanya, termasuk olahraga. Karena itu, sebelum akhir Maret akan diadakan undian pengelompokan peserta Piala Dunia U-20 di Indonesia, harusnya PSSI dan Pemerintah sudah melaksanakan aspirasi warga bangsa Indonesia yang terhimpun dalam Ormas-Ormas seperti MUI, Muhammadiyah dan lain-lain, juga yang terhimpun dalam Partai-Partai Politik seperti PKS, PDIP dan banyak anggota DPR lainnya, agar Pemerintah konsisten dengan Konstitusi, sehingga dapat memastikan FIFA menyetujui untuk membatalkan keikutsertaan kesebelasan Israel bermain di Indonesia.

”Dengan sikap tegas seperti itu, justru memunculkan Indonesia akan dihormati, sebagaimana dahulu dicontohkan oleh Bung Karno,” pungkas Wakil Rakyat dari Dapil DKI Jakarta II, ini. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *