Pelaku Ditangkap di Bandara, Naik Pesawat Mau Kabur ke Aljazair

  • Bagikan
DIJAGA KETAT: Penampakan para wisatawan dunia ramai mengunjungi Museum Louvre, meski delapan perhiasan peninggalan Napoleon di museum tersebut telah dicuri kawanan perampok.

INDOSatu.co – PARIS – Upaya otoritas Prancis memburu pelaku kawanan perampok yang menjarah Museum Louvre, di Kota Paris, Prancis, membuahkan hasil. Kabar terkini, dua dari empat pelaku telah ditangkap terkait aksi perampokan yang berhasil membawa lari permata mahkota peninggalan Napoleon Bonaparte senilai 88 juta euro atau Rp 1,7 triliun.

Jaksa penuntut umum (JPU) Paris, Laure Beccuau, mengonfirmasi pada hari Ahad (26/10), bahwa seorang pria telah ditahan oleh petugas sekitar pukul 10 malam pada Sabtu di bandara Charles de Gaulle di Paris, tetapi tidak mengatakan berapa banyak penangkapan yang telah dilakukan.

Jaksa Laure Beccuau mengatakan, meski berhasil mengamankan salah seorang pelaku, ia mengaku menyesalkan kebocoran informasi yang terlalu dini itu. Hal itu dapat menghambat kerja 100 penyidik ​​yang telah dikerahkan untuk menangkap semua pelaku.

Baca juga :   Muslim Dunia Berduka, Pemimpin Ikhwanul Muslimin di Pengasingan di London, Meninggal Dunia

Dilansir The Guardian, beberapa media Prancis melaporkan bahwa pria yang ditahan itu telah ditangkap di bandara saat hendak naik pesawat menuju Aljazair. Sementara, satu pria lainnya ditangkap pada Sabtu malam di wilayah Paris Raya. Keduanya dilaporkan berusia 30-an dan ditahan atas dugaan pencurian terorganisasi dan konspirasi kriminal.

Mengutip sumber kepolisian, radio France Inter mengatakan pasangan itu berasal dari pinggiran kota Paris di Seine-Saint-Denis dan telah diidentifikasi dari analisis forensik terhadap benda-benda yang tertinggal di tempat kejadian, yang meliputi helm, gerinda sudut, rompi hi-vis, dan barang-barang lainnya.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, menyampaikan ucapan selamat terhadap kerja para penyidik. Meski demikian, ​​Nuñez juga meminta agar undang-undang kerahasiaan peradilan dihormati agar para detektif dapat melanjutkan pekerjaan mereka.

Baca juga :   Sabri Yakoob Resmi Dilantik Jadi Perdana Menteri Malaysia

Jaksa Beccuau mengatakan, pada hari Jumat, lebih dari 150 sampel DNA, sidik jari, dan jejak lainnya sedang dianalisis di Paris dan laboratorium forensik terdekat dan bahwa dia optimistis tentang hasil penyelidikan tersebut.

Keempat pria itu tiba di luar museum yang paling banyak dikunjungi di dunia sekitar pukul 9.30 pagi hari Minggu lalu dengan truk pengangkut furnitur curian yang dilengkapi dengan tangga dan lift yang dapat diperpanjang, di mana dua dari mereka naik ke galeri Apollo di lantai pertama yang penuh permata dan berlian.

Mengenakan rompi pengaman agar menyerupai pekerja pemeliharaan, mereka memecahkan jendela yang tidak terkunci dan menggunakan pemotong cakram untuk membuka dua etalase sebelum turun menggunakan lift ember dan melarikan diri dengan sepeda motor yang dikendarai oleh dua teman kawanan perampok lainnya.

Baca juga :   Sushila Karki Hanya Mau Antarkan Nepal Miliki Pemimpin Baru

Operasi tersebut berlangsung dalam waktu singkat, dengan dua orang yang memasuki galeri menghabiskan waktu tiga menit 58 detik di dalamnya. Mereka menjatuhkan sebuah mahkota bertabur berlian dan zamrud saat melarikan diri, tetapi berhasil kabur dengan delapan mahkota bertabur permata.

Barang-barang itu termasuk kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon I kepada istri keduanya, Marie Louise, dan sebuah diadem yang bertatahkan 212 mutiara dan hampir 2.000 berlian yang dulunya milik permaisuri Eugénie, istri Napoleon. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *