Pemprov Berikan Bantalan Ekonomi dan Carikan Solusi Kelangkaan Minyak

  • Bagikan
PEDULI WARGA: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau operasi pasar minyak goreng sekaligus penyerahan zakat produktif untuk pelaku usaha ultra mikro di Kabupaten Lamongan.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua Baznas Jatim, Muhammad Roziqi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lamongan, Sabtu (5/3). Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau operasi pasar minyak goreng murah, sekaligus penyerahan zakat produktif untuk pelaku usaha ultra mikro.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menjelaskan telah disediakan 4 ribu liter minyak goreng dengan harga per- 2 liternya adalah Rp 25 ribu. Sebelumnya, Pemprov Jatim juga telah melakukan ikhtiar menggandeng berbagai pihak untuk menggelontorkan sejumlah minyak goreng curah ke berbagai pasar tradisional, dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan akan minyak goreng di Jatim hingga distributor dan produsen mengeluarkan stok minyak goreng yang dimiliki.

“Terkait minyak goreng, kita lakukan operasi pasar keliling. Tiap hari sebetulnya, kita sudah menggelontorkan minyak goreng curah di berbagai pasar tradisional di Jawa Timur. Ini yang terus kita lakukan dari 2 hari yang lalu sampai dengan tanggal 8 Februari, kita akan menggelontorkan 3.500 ton atau sama dengan 3,5 juta kilo minyak goreng. Tanggal 9 Februari, insya Allah akan datang lagi 4.000 ton. Harapan kita pasar akan bisa kita penuhi, sampai kemudian kita menunggu para distributor dan produsen minyak goreng supaya kalau ada stok segera dikeluarkan, sehingga upaya pemenuhan kebutuhan minyak goreng di Jawa Timur ini bisa segera terpenuhi seperti sedia kala,” terang Khofifah.

Baca juga :   Gelar Lamongan Exportiva 2024, Bupati Yuhronur Proyeksikan Peluang Ekspor Meningkat

Tidak hanya melakukan operasi pasar dan memberikan bantuan minyak goreng, Khofifah juga menggandeng Baznas Jatim menyerahkan zakat produktif berupa modal usaha sebesar Rp 500 ribu kepada 100 pelaku usaha ultra mikro di Lamongan.

Pelaku usaha ultra mikro dipilih sebagai penerima zakat produktif, karena menurut Khofifah, pelaku usaha ini sering kali tidak bisa mengakses lembaga perbankan, sehingga tidak sedikit dari mereka terpaksa harus melakukan pinjaman pada rentenir.

Baca juga :   Demi Wujudkan Indonesia Emas 2045, Pramuka Lamongan Siap Cetak SDM Unggul

“Yang berpotensi menjadi marketnya rentenir ya ultra mikro ini. Itu akan menjadi jeratan ekonomi berikutnya. Nah, yang ingin kita lakukan adalah bantalan ekonomi bagi pelaku usaha ultra mikro. Pemprov Jatim sendiri menyiapkan anggaran untuk mensubsidi bunga bagi masyarakat yang mengakses Bank BPR Jatim, pertahun itu 3 persen maksimal Rp 10 juta,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi hadir secara langsung dalam kunjungan Gubernur Khofifah bersama Ketua Baznas Jatim di Lamongan. Bupati mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Menurut Pak Yes, sapaan akrab Bupati Yuhronur Efendi, adanya kunjungan ini sangat membantu mengatasi kelangkaan minyak goreng di Lamongan, juga memberi angin segar bagi para pelaku usaha ultra mikro dengan pemberian bantuan modal usaha.

Baca juga :   Bedah APBN Wilayah Jatim, Pj Bupati Bojonegoro Berkomitmen Dorong dan Dukung UMKM

“Alhamdulillah dengan kehadiran ibu Gubernur ini, tentu sangat membantu, karena di sini ada sekitar 17 ribu pelaku usaha yang bergantung pada minyak, dan beberapa hari ini keluhannya sangat luar biasa, karena kelangkaan minyak ini, sehingga sedikit mengganggu proses produksi yang ada di Kabupaten Lamongan. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih dan mudah-mudahan ini memberikan solusi dari kelangkaan minyak goreng yang ada di Lamongan ini. Yang kedua, hari ini juga ada penyerahan zakat produktif untuk pelaku usaha ultra mikro dari Baznas Jatim, tentu ini juga sangat menggembirakan kami,” kata Pak Yes. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *