Penghujung Tahun 2022, Parade Reog dan Jaranan Tampil Atraktif Hibur Warga Bojonegoro

  • Bagikan
HIBUR MASYARAKAT: Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah (berdiri, baju putih) menyampaikan sambutan dalam Parade Reog dan Jaranan di depan Pendopo Kabupaten, Jalan Mas Tumapel, Bojonegoro, Jumat (30/12).

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia, kesenian reog tak hanya lestari dan digemari dari Kota asalnya Ponorogo, Jawa Timur, namun juga di berbagai belahan kabupaten/kota seluruh Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Bojonegoro. Berbagai tampilan dan atraksi dari paguyuban reog dan jaranan menghibur warga Bojonegoro di sepanjang jalan protokol, Jumat (30/12) sore.

Parade reog dan jaranan resmi diberangkatkan oleh Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah pada Jumat (30/12) tepat di depan Pendopo Kabupaten Jalan Mas Tumapel diikuti oleh 28 peserta. Pemberangkatan peserta ditandai dengan ayunan pecut khas jaranan diikuti oleh seluruh Forkopimda Bojonegoro.

Baca juga :   Pemkab dan TNI-Polri Terus Bersinergi Jaga Kesatuan dan Persatuan Bangsa

Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Budianto mengatakan, seni reog dan jaranan terselenggara untuk melestarikan adat budaya daerah serta memberikan motivasi kepada seniman reog dan jaranan untuk tetap berkarya dan berinovasi, menumbuhkan rasa cinta terhadap seni tradisi, serta dapat menjadikan motor penggerak ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.

Sedangkan untuk rute parade reog dan jaranan diawali start dari Jalan Mas Tumapel-Jalan Imam Bonjol-Jalan M.H. Thamrin-Jalan Panglima Sudirman-Jalan AKBP Soeroko, dan berakhir finis di Jalan Imam Bonjol. ”Peserta terdiri dari 28 grup/paguyuban yang berasal dari 13 grup reog dan 15 grup jaranan,” terang Budianto.

Baca juga :   Di Seminar HKN ke-58, Bupati Anna Ajak Warga Bojonegoro Peduli Gizi Anak

Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah meminta kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) agar terus menyisir dan mendata kelompok/paguyuban seni yang ada di Bojonegoro untuk terus dapat menggerakkan sektor perkonomian, kesenian, dan budaya, termasuk kesenian lokal yang pada hari ini, seni jaranan yang sudah hampir terlupakan.

Acara semakin meriah karena Bupati Anna ikut melantunkan sebuah lenggam jawa bertema jaranan “jaranan-jaranan jarane jaran teji, sing numpak ndoro bei, sing ngiring poro menteri” begitu liriknya. Dengan terselenggaranya parada reog dan jaranan ini, Bupati Anna menaruh perhatian dan ucapan terima kasih atas partisipasi kepada seniman/seniwati yang ada di Bojonegoro yang senantiasa masih peduli akan seni tradisional.

Baca juga :   Peringati Hari Lahir Pancasila, PJ Bupati: Pancasila Satukan Keberagaman

“Pemkab Bojonegoro akan senantiasa terus mendorong, mendukung serta ikut mengembangkan seni budaya berbasis lokal. Kalau bertujuan untuk hiburan masyarakat, kami akan terus mendukung,” pungkas wanita yang juga ketua DPC PKB Bojonegoro itu.

Tampak hadir dalam parade reog dan jaranan tersebut, Sekretaris Daerah, Kepala OPD, dan Ketua Paguyuban Reog dan Jaranan Bojonegoro. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *